REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Politisi Jerman mendesak bandara-bandara di negara itu meningkatkan keamanannya. Imbauan ini dikeluarkan setelah aktivis perubahan iklim berhasil menerobos masuk ke landasan pacu dan mengganggu lalu lintas udara dua hari berturut-turut.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengkritik blokade yang dilakukan aktivis bahwa kegiatan itu "berbahaya dan merupakan kejahatan" serta meminta operator bandara untuk meningkatkan keamanannya. Kementerian Dalam Negeri Jerman ingin siapa pun yang masuk ke pangkalan udara tanpa izin dihukum maksimal dua tahun penjara.
"Operator bandara harus lebih berusaha dalam melindungi fasilitas mereka, dan kami sudah melakukan kontak dengan perusahaan-perusahaan mengenai hal ini," kata Faeser, Kamis (25/7//2024).
Operasional Bandara Frankfurt yang tersibuk di Jerman tertahan setelah aktivis memblokir landasan pacu dengan menempelkan diri mereka ke landasan dengan lem. Satu hari setelah aksi serupa dilakukan di Bandara Cologne-Bonn.
Pengunjuk rasa di Bandara Frankfurt berhasil memotong kawat pagar untuk dapat masuk ke landasan pacu. Para aktivis berjanji aksi ini merupakan langkah awal dari upaya mereka mendesak pemerintah berhenti menggunakan minyak, gas dan batu bara pada 2030.
Para aktivis menyebutkan sejumlah bandara di Eropa dan Amerika Utara juga mengalami gangguan dalam beberapa pekan depan. Aksi ini juga terjadi di bandara-bandara di Eropa lainnya seperti London, Wina, Oslo dan Zurich. Tapi pihak berwenang berhasil menggagal aksi di bandara-bandara itu.
"Kerusakan pada ekonomi dan masyarakat sangat besar, itulah mengapa pihak berwenang dan penegak hukum harus mengambil tindak yang lebih konsisten," kata Maskapai Jerman, Lufthansa dalam pernyataannya.
Maskapai itu menambahkan tindakan-tindakan itu termasuk hukuman tegas dan meningkatkan kewaspadaan polisi untuk pelanggaran-pelanggaran seperti yang dilakukan para aktivis. Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Hesse dari partai oposisi Kristen Demokrat (CDU) Roman Poseck mendesak peninjauan keamanan bandara. Ia menyerang operator Fraport yang bertanggung jawab keamanan eksternal bandara.
"Kami harus melakukan semuanya untuk memastikan penerobos, aktivis dan teroris tidak memiliki akses ke bandara kami," katanya.
Anggota parlemen partai konservatif Alexander Throm mengatakan ia tidak dapat mengerti bagaimana mungkin para aktivis dapat menembus keamanan bandara besar dalam beberapa menit.
“Perlindungan infrastruktur penting tidak dapat dihargai cukup tinggi saat ini,” katanya.
Throm mengatakan ia berharap Faeser menjadikan keamanan sebagai prioritasnya, mengambil langkah-langkah konkret dan mendukung langkah-langkah itu dengan anggaran. Menurut Fraport, ada lebih dari 30 kilometer pagar yang diamankan dengan sistem teknis dan dipatroli secara teratur.
Salah sumber dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan kementerian menganggap standar perlindungan saat ini tidak memadai dan pagar harus diperkuat dan dilengkapi dengan sistem sinyal dan video modern. Sumber itu menambahkan Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan negara-negara bagian mengenai regulasi untuk melindungi bandara-bandara Jerman dengan lebih baik setelah dua operator menolak komitmen sukarela.