Sabtu 27 Jul 2024 12:06 WIB

Cegah Perundungan dan Depresi, Pemprov Jateng Ajak Remaja Berani Curhat

Salah 1 jurus yang dinilai bisa meminimalisasi perundungan yaitu komunikasi efektif.

Red: Qommarria Rostanti
Remaja korban perundungan (ilustrasi). Pemprov Jateng mengajak remaja berani curhat untuk mencegah perundungan dan depresi.
Foto: Republika/Mardiah
Remaja korban perundungan (ilustrasi). Pemprov Jateng mengajak remaja berani curhat untuk mencegah perundungan dan depresi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak remaja berani mengungkapkan curahan hatinya (curhat) mengenai berbagai persoalan yang dihadapi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perundungan dan depresi.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jateng Ema Rachmawati mengatakan, salah satu jurus meminimalisasi tindak kekerasan dan perundungan pada anak adalah komunikasi efektif orang tua dengan anak. Hal tersebut disampaikannya pada "Forum Anak Goes to School 2024" yang digelar Forum Anak Jawa Tengah saat menyambangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Semarang pada Jumat (26/7/2024).

Baca Juga

Namun, kata dia, selama ini gap atau celah komunikasi antargenerasi menyebabkan anak mencari pelarian kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. "Saya mengajak orang tua belajar berkomunikasi dengan generasi Z. Menjadi teman yang baik, jangan men-'judge' (menghakimi), namun bisa diajak sebagai teman ngobrol," katanya.

Ia juga mengajak pihak sekolah mewujudkan tempat yang nyaman bagi siswa, apalagi kasus perundungan banyak terjadi di lingkungan sekolah. Menurut dia, sekolah bukan hanya untuk belajar, namun juga tempat bagi orang-orang yang mampu menghargai dan mengembangkan potensi setiap siswa.

Begitu pula dengan masyarakat, kata dia, diharapkan mau menyesuaikan pola komunikasi remaja yang lahir di rentang 1997-2012. Penelitian yang dilakukan rumah sakit jiwa (RSJ) di Jateng, banyak di antara siswa atau siswi jenjang SMA sederajat mengalami gejala gangguan mental, diindikasikan dengan gangguan tidur, rasa mual ketika makan, atau rasa cemas berlebihan.

"Pasti ini ada sesuatu di rumah yang perlu diperbaiki sehingga harus disediakan ruang curhat, kalau tidak dengan orang tua, bisa dengan sekolah," katanya.

Dari Pemprov Jateng, kata dia, juga memfasilitasi layanan curhat yang bisa dimanfaatkan, baik melalui telepon atau datang langsung ke RSJ Daerah Amino Gondohutomo Semarang. "Kami pemerintah juga menyediakan aplikasi 'Jogo Konco' yang bisa 'on call'. Atau bisa juga ke RSJ Amino Gondohutomo yang juga menyediakan (layanan, red.) 24 jam, bisa curhat tentang apa saja," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Anak Jateng Dendi Resando mengatakan bahwa pihaknya menyambangi 251 sekolah dalam "Forum Anak Goes to School 2024" yang diadakan serentak di 35 kabupaten/kota di Jateng. Kegiatan tersebut, kata dia, bertujuan mengajak para murid baru, antiterhadap tindak perundungan, kekerasan seksual, dan berani menyuarakan isi hati.

Melalui ajang tersebut, lanjut dia, para siswa diberikan materi terkait perundungan, serta pengetahuan soal Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA).

"Tujuannya untuk mengusung 'Jogo Konco', dan memberikan materi terkait pencegahan kekerasan seksual dan internet sehat, yang terkadang tidak diajarkan ke sekolah," katanya.

Jika ingin curhat secara daring, bisa menghubungi via website https://dp3akb.jatengprov.go.id/jogokonco/, atau Layanan Konsultasi Online Psikologi dan Psikiatri 24 jam atau KOPPi 24 yang dapat dijangkau melalui nomor 0821-3000-3400.

Adapula Konsultasi Online Psikologi pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB. (KOPI 93) yang melayani mulai pukul 09.00-15.00 WIB melalui obrolan pesan di nomor 0821-3758-0805.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement