Sabtu 27 Jul 2024 19:40 WIB

Cagub Gerindra di Papua Saat Pilkada Serentak Diuntungkan Faktor Prabowo

Pilkada Serentak diadakan saat Prabowo Subianto baru dilantik menjadi presiden.

Red: Erik Purnama Putra
Kader membawa poster dan mengibarkan bendera Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Kader membawa poster dan mengibarkan bendera Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra bisa meraih kemenangan besar di Bumi Cenderawasih pada Pilkada Serentak 2024. Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, saat pelaksanaan pilkada pada 27 November 2024, Prabowo Subianto sudah dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024.

Hal itu akan memunculkan initial popularity surge atau lonjakan popularitas pada awal pemerintahan. "Ketika Pak Prabowo mengalami surplus popularitas dan pengakuan di awal pemerintahannya, maka Partai Gerindra akan diuntungkan pada Pilkada Serentak akibat adanya Prabowo effect," kata Karyono dikutip di Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

Baca Juga

Menurut dia, efek Prabowo akan sangat signifikan apabila dipadukan dengan faktor ketokohan calon gubernur (cagub) yang diusung Gerindra di Tanah Papua. "Karena itu kami memahami kehati-hatian DPP Gerindra dalam memutuskan nama kandidat gubernur yang diusung karena harus melalui kalkulasi yang tepat dan pertimbangan yang matang," kata Karyono.

Untuk Provinsi Papua Pegunungan misalnya, peta politik menunjukkan kompetisi antara John Tabo dan Befa Yigibalom. John Tabo sudah memastikan menjadikan Ones Pahabol sebagai wakilnya. Keduanya sudah mengantongi rekomendasi dari Golkar dan Demokrat. Sedangkan Befa Yigibalom mendapat rekomendasi dari Nasdem dan Perindo.