Ahad 28 Jul 2024 11:12 WIB

Gelombang Panas Paksa Iran Tutup Seluruh Institusi Publik

Ratusan orang dirawat karena mengalami heat stroke.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Suhu panas bumi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Suhu panas bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Gelombang panas yang melanda Iran memaksa pihak berwenang memotong jam operasional berbagai fasilitas pada Sabtu (27/4/2024). Pihak berwenang juga memerintahkan semua institusi pemerintah dan komersial untuk tutup keesokan harinya.

Langkah ini dilakukan setelah pemerintah menerima lebih dari 200 pasien untuk perawatan heat stroke atau sengatan panas. Laporan cuaca Iran melaporkan suhu di Ibu Kota Teheran mencapai 37 sampai 42 derajat Celsius.

Kantor berita IRNA melaporkan selain layanan darurat dan medis, Iran menutup bank-bank, kantor-kantor dan institusi publik di seluruh negeri pada Ahad (28/7/2024). Ini dilakukan sebagai upaya melindungi kesehatan dan menghemat energi karena suhu ekstrem.

Kepada kantor berita semi-resmi Mehr, juru bicara badan kedaruratan Iran Babak Yektaparast mengatakan 225 orang menjalani perawatan untuk mengobati heat stroke. Ia menambahkan beberapa orang menjalani rawat inap.