Hal yang paling menarik: panitia penyelenggara LA memperoleh surplus sebesar 215 juta dolar AS.
“Setelah menunjukkan jalur yang menarik untuk meraih keuntungan, kota-kota dan negara-negara kini bersiap untuk mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertandingan tersebut,” kata Zimbalist dalam bukunya.
“Persaingan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade menjadi hampir sama ketatnya dengan kompetisi atletik itu sendiri,” lanjutnya.
Zimbalist mengatakan, dalam antrian Olimpiade, beberapa kota menghabiskan lebih dari 100 juta dolar AS untuk proses penawaran saja. Lalu, begitu mereka berhasil mendapatkan tawaran tersebut, biayanya seringkali melonjak jauh melampaui perkiraan dan anggaran awal.