Ahad 28 Jul 2024 16:49 WIB

Mengungkap Kebohongan Bertumpuk-tumpuk Israel dalam Propaganda Hasbara

Benjamin Netanyahu dinilai sebagai pembohong utama dan pengabur informasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat Kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem, 05 Juni 2024.
Foto:

Dalam pembantaian tahun 1990 di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sebuah rekaman video juga mengungkap rekayasa Israel terkait insiden ini, di mana 17 warga Palestina terbunuh dan tidak ada satu pun warga Israel yang terluka. Sebuah investigasi oleh mendiang Mike Wallace dalam acara CBS "60 Minutes" mengungkap kebohongan ini dan manipulasi media. 

Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Netanyahu dinilai sebagai pembohong utama dan pengabur informasi, hari ini menjadi liar lagi, menciptakan fiksi total dan kemudian mengerahkan pasukan mereka untuk menindaklanjuti kebohongan ini.

Semua klaimnya telah terbukti tidak benar, namun telah diulang berkali-kali, termasuk oleh Gedung Putih, sehingga pemeriksa fakta sebagian besar menyerah untuk memeriksa kebohongan PM Israel dan propagandisnya yang dibayar mahal di Israel, AS, dan seluruh dunia.

Demikian pula, Israel telah melancarkan upaya yang tidak berdasar dan terkoordinasi untuk mendelegitimasi organisasi bantuan pengungsi terkemuka PBB untuk Palestina, UNRWA. Pada 2016 lalu, seorang pekerja kemanusiaan Palestina, Mohammed El-Halabi , yang menjalankan proyek kemanusiaan World Vision International di Gaza, ditangkap dan didakwa mentransfer bantuan senilai 50 juta dolar AS kepada Hamas.