Ahad 28 Jul 2024 17:39 WIB

Muhammadiyah Siap Kelola Tambang, Haedar: Kami tak Kejar Keuntungan

Banyak masukan agar tambang yang dikelola nantinya tidak menimbulkan persoalan baru.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah), Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti (dua dari kiri), dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Muhadjir Effendi (tiga dari kanan) usai Konsolnas PP Muhammadiyah di Kampus Unisa Yogyakarta, Ahad (28/7/2024).
Foto: Silvy Dian Setiawan/Republika
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah), Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti (dua dari kiri), dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Muhadjir Effendi (tiga dari kanan) usai Konsolnas PP Muhammadiyah di Kampus Unisa Yogyakarta, Ahad (28/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan siap mengelola tambang dengan menerima konsesi atau pemberian izin tambang untuk ormas keagamaan dari pemerintah. Meski begitu, Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan pihaknya tidak mengejar keuntungan dari pengelolaan tambang tersebut nantinya. 

“Kami tidak mengejar keuntungan. Karena kalau mikir diri sendiri, kami Muhammadiyah Insya Allah sudah cukup,” kata Haedar dalam konferensi pers yang digelar usai Konsolnas PP Muhammadiyah di Kampus Unisa Yogyakarta, Sleman, DIY, Ahad (28/7/2024). 

Muhammadiyah memutuskan menerima pemberian izin tambang ini berdasarkan keputusan dalam Konsolidasi Nasional (Konsolnas) PP Muhammadiyah yang digelar 27-28 Juli 2024 di Kampus Unisa Yogyakarta. Haedar menyebut, pihaknya masuk ke dunia pertambangan ini sudah dengan berbagai kajian dan masukan yang sudah dihimpun dan didiskusikan dalam konsolnas tersebut. 

“Kami tidak ingin menolak maupun menerima tanpa proses kajian mendalam, bahkan dialektika berdiskusi dengan wilayah-wilayah yang kebetulan ada area tambang di dalamnya. Di sinilah letak spirit dari hasil keputusan ini,” ucap Haedar.