REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Hujan deras beberapa hari terakhir di Jepang memicu banjir, longsor dan mengganggu transportasi serta memaksa warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Hujan mulai mereda di Prefektur Yamagata dan Akita tapi daerah itu masih beresiko banjir dan longsor.
Perdana Menteri Fumio Kishida meminta masyarakat untuk "mengutamakan keselamatan." Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang, mengatakan lalu satu orang hilang di Kota Yuzawa, Prefektur Akita setelah dihantam longsor di lokasi pembangunan jalanan pada Kamis (25/7/2024) lalu.
Media setempat melaporkan tim penyelamat menemukan seorang pria berusia 86 tahun dengan sepeda dan mengenakan helm mengambang di sungai di Kota Akita.
Tim penyelamat mengevakuasi 11 orang di Kota Yokote dari banjir dengan perahu karet. Di Kota Shinjo, Prefektur Yamagata di selatan Akita, dua petugas polisi dilaporkan hilang setelah mobil patroli mereka hanyut dihantam banjir.
Badan penanggulangan bencana mengatakan mobil polisi itu terisi air saat ditemukan tenggelam di sungai. Pada Sabtu (27/7/2024) satu petugas polisi ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dan seorang lainnya masih hilang.
Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dan anggota unit mobil polisi prefektur melanjutkan pencarian sekitar pukul 6:30 pagi pada hari Sabtu.
Pencarian dilakukan di persawahan dekat Sungai Nitta, anak sungai dari Sungai Mogami. Para petugas menggunakan tongkat untuk membelah batang padi dan mencari petunjuk, sementara helikopter polisi dan droen melakukan pencarian dari udara.
Seorang pria berusia 75 tahun yang menonton di dekatnya berkata, “Saya berdoa agar dia tidak hanyut terbawa arus sungai. Saya harap dia segera ditemukan,” katanya seperti dikutip dari Japan News Yomiuri, Ahad (28/7/2024).
Di Prefektur Akita, helikopter pemadam kebakaran prefektur mencari seorang pria berusia 60-an tahun dari udara setelah hilang karena tanah longsor di lokasi pembangunan jalan di Yuzawa. Selain itu, polisi juga sedang mencari seorang pria berusia 42 tahun dari Daisen di prefektur tersebut yang hilang sejak Rabu malam.
Menurut Kantor Pusat Regional Sendai dari Badan Meteorologi Jepang, hujan lebat diperkirakan akan turun di daerah tersebut hingga Sabtu malam, dan hujan juga diperkirakan akan turun pada hari Ahad ini.
Pada Jumat lalu 37 orang terjebak banjir di dalam panti wreda di kota itu. Curah hujan lebih dari 10 centimeter mengguyur Kota Yuza dan Sakata di Yamagata selama satu jam pada Kamis lalu.
Ribuan orang diminta untuk pindah ke tempat penampungan di dataran yang lebih tinggi dan lebih aman tapi belum diketahui berapa banyak yang mengikuti saran tersebut.
East Japan Railway Company mengatakan sebagian layanan kereta cepat Yamagata Shinkansen masih ditangguhkan pada Jumat. Badan Meteorologi Jepang memperkirakan curah hujan di wilayah tersebut mencapai hingga 20 cm dan mendesak warga untuk tetap berhati-hati.