Senin 29 Jul 2024 05:41 WIB

Insiden di Golan Tewaskan 12 Orang, Hizbullah Tuding Rudal Pencegat Israel

Menurut militer Israel Israel, 12 orang muda dan anak-anak tewas pada Sabtu (27/7).

Red: A.Syalaby Ichsan
Asap dari kebakaran menyusul terjadinya serangan dari Lebanon, dekat Banias, di Dataran Tinggi Golan, Israel, Ahad, 09 Juni 2024. Militer Israel menyatakan pada 09 Juni, pesawat musuh memasuki Israel utara, dua pesawat udara tak berawak kendaraan (UAV) diidentifikasi menyeberang dari Lebanon. Pesawat itu jatuh di wilayah utara Dataran Tinggi Golan dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Asap dari kebakaran menyusul terjadinya serangan dari Lebanon, dekat Banias, di Dataran Tinggi Golan, Israel, Ahad, 09 Juni 2024. Militer Israel menyatakan pada 09 Juni, pesawat musuh memasuki Israel utara, dua pesawat udara tak berawak kendaraan (UAV) diidentifikasi menyeberang dari Lebanon. Pesawat itu jatuh di wilayah utara Dataran Tinggi Golan dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT --  Gerakan perlawanan Islam asal Lebanon, Hizbullah, mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa insiden di Kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel berkaitan dengan rudal pencegat milik Israel yang jatuh di wilayahnya, menurut portal Axios.

Menurut militer Israel Israel, 12 orang muda dan anak-anak tewas pada Sabtu (27/7) dalam serangan di Dataran Tinggi Golan. Hizbullah membantah keterlibatan dalam serangan itu. Meski demikian, pejabat Israel mulai menyatakan bahwa perang melawan Hizbullah dan Lebanon akan segera terjadi.

Baca Juga

Sampai 1967, Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari Provinsi Quneitra di Suriah, yang sebagian besar dihuni oleh Druze -- masyarakat etnik Arab. Selama Perang Enam Hari pada 1967, serta perang keempat Arab-Israel pada1973, dua pertiga wilayah strategis ini direbut oleh Israel. Pada 1981, negara Yahudi tersebut secara sepihak menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut. Namun, Dewan Keamanan PBB tidak mengakui keputusan itu, dan menganggap Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah.

Setidaknya 12 orang meninggal dan 19 lainnya terluka dalam serangan roket di lapangan sepak bola di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, pada Sabtu (27/7/2024). Serangan yang dibantah Hizbullah tersebut berpotensi menyulut perang besar Israel-Hizbullah.