Senin 29 Jul 2024 09:15 WIB

Dirut Waskita: Pembangunan Bendungan Jlantah Sudah 86,09 Persen

Bendungan Jlantah nantinya mampu mereduksi banjir hingga 70,33 meter kubik per detik.

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik.
Foto: Dok Kementerian PUPR
Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR --Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad Hanugroho didampingi Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengunjungi lokasi pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Oho itu mengungkapkan, pembangunan Bendungan Jlantah sudah hampir selesai. Bahkan memasuki pekan keempat bulan ini, realisasinya mencapai 86,09 persen.

Ia menyebutkan, bendungan yang didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). Diyakini, keberadaan bendungan ini dapat membawa banyak manfaat. “Salah satu manfaatnya sebagai penyuplai kebutuhan air baku 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar,” ujar Oho dalam keterangan resminya, Senin (29/7/2024).

Baca Juga

Manfaat berikutnya, kata dia, sebagai irigasi atau mengairi 1.494 hektar (ha) persawahan di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo, kabupaten Karanganyar.

Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir hingga 70,33 meter kubik per detik (m3/dt) dengan volume 1,436 juta m3. Dijelaskan, Bendungan tersebut berpotensi pula sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dengan sebesar 625 kilowatt (kw).

“Melihat lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, maka bendungan ini pun dapat menjadi objek wisata. Ada kesempatan untuk mengembangkan bidang pariwisata dan agrowisata,” tuturnya.

Total nilai kontrak bendungan Jlantah dan Jragung... (baca di halaman selanjutnya) 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement