REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon wali kota Makassar, Andi Seto Asapa mengajak seluruh kandidat berkompetisi dengan cara yang tidak melanggar etika dan moral politik. Hal ini untuk menjaga kualitas demokrasi yang sehat di Pemilihan Wali kota (Pilwalkot) Makassar 2024.
Hal ini disampaikan Ando Seto, di sela-sela olah raga pagi di Panakkukang, Ahad (28/7). Dalam siaran pers disebukan, pernyataan ini disampaikan untuk merespon aksi perusakan atribut kampanye ruang publik seperti spanduk dan baliho miliknya di sejumlah titik. Salah satunya, di jalan Pajongga Dg Ngalle, Jalan Gatot Subroto, Talo dan jalan Merpati, kecamatan Mariso.
Menurut mantan bupati Sinjai ini, ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar menang di pilwakot, yaitu terjaganya etika, moral dan spirit kebersamaan. “Buat apa terpilih menjadi walikota di Makassar kalau harus mengorbankan kepentingan yang lebih besar seperti etika, moral dan kebersamaan. Dan ini yang telah menjadi barang langka saat ini di jagat kontestasi politik,”katanya.
Karena itulah, Andi Seto mengingatkan para kandidat di Kota Makassar untuk sama-sama menjaga dan merawat barang mahal tersebut. Menurutnya, tak perlu menghalalkan segala cara untuk menang, sehingga harus menjelekan, menjatuhkan dan termasuk merusak atribut kampanye calon lain.