Senin 29 Jul 2024 12:14 WIB

Atribut Kampanyenya Dirusak, Andi Seto Ajak Pesaing Berdemokrasi Sehat

Andi Seto tak akan membuang waktu dan energi untuk melayani serangan itu.

Bakal calon wali kota Makassar, Andi Seto, mengajak para cawalkot Pilkada Makassaruntuk bersaing secara sehat. (foto illustrasi)
Foto: istimewa/doc humas
Bakal calon wali kota Makassar, Andi Seto, mengajak para cawalkot Pilkada Makassaruntuk bersaing secara sehat. (foto illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon wali kota Makassar, Andi Seto Asapa mengajak seluruh kandidat berkompetisi dengan cara yang tidak melanggar etika dan moral politik. Hal ini untuk menjaga kualitas demokrasi yang sehat di Pemilihan Wali kota (Pilwalkot) Makassar 2024.

Hal ini disampaikan Ando Seto, di sela-sela olah raga pagi di Panakkukang, Ahad (28/7). Dalam siaran pers disebukan, pernyataan ini disampaikan untuk  merespon aksi perusakan atribut kampanye ruang publik  seperti spanduk dan baliho miliknya di sejumlah titik. Salah satunya, di jalan Pajongga Dg Ngalle, Jalan Gatot Subroto, Talo dan jalan Merpati, kecamatan Mariso.

Menurut mantan bupati Sinjai ini, ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar menang di pilwakot, yaitu terjaganya etika, moral dan spirit kebersamaan. “Buat apa terpilih menjadi walikota di Makassar kalau harus mengorbankan kepentingan yang lebih besar seperti etika, moral dan kebersamaan. Dan ini  yang telah menjadi barang langka saat ini di jagat kontestasi politik,”katanya.

Karena itulah, Andi Seto mengingatkan para kandidat di Kota Makassar untuk sama-sama menjaga dan merawat barang mahal tersebut. Menurutnya, tak perlu menghalalkan segala cara untuk menang, sehingga harus menjelekan, menjatuhkan dan termasuk merusak atribut kampanye calon lain.

Meski ada aksi perusakan atribut kampanyenya, Andi Seto mengaku tak ciut atau kehilangan semangat. Justru, ini harus menjadi momen penting dalam memberikan pendidikan politik buat rakyat, termasuk buat elit politiknya juga.

“Kalau buat saya, simple aja. Jika ada yang merusak atribut saya, tinggal ganti aja. Satu rusak, tumbuh seribu. Kenapa? Karena atribut ini penting buat rakyat mengetahui siapa calon pemimpinnya, dan seperti apa rekam jejaknya,” tegasnya.

Andi Seto mengaku banyak belajar dari Prabowo Subianto, sosok yang selama ini bukan sekedar pimpinan tertingginya di Gerindra, tapi juga sebagai guru politiknya. “Saya banyak belajar dari Pak Prabowo. Bagaimana lawan-lawan politik itu menyerangnya, menfitnahnya dan merendahkannya, tapi beliau tetap tegar dengan terus bekerja untuk makin meyakinkan rakyat yang akan memilihnya,” ungkap Andi Seto.

Dalam kontek itulah, lanjut Andi Seto, dirinya tak akan membuang waktu dan energi untuk melayani serangan dan aksi perusakan dari pihak lawan yang dialaminya. Apalagi, tak terpikir untuk melakukan balasan yang sama.

“Sebagai putra asli Makassar yang lahir di Makassar, saya sudah memantapkan hati untuk maju sebagai calon pemimpin di Makassar, melayani masyarakat Makassar dan memajukan Makassar. Mohon doa dan dukungannya aja,” kata Andi Seto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement