Senin 29 Jul 2024 12:30 WIB

Cari Pasangan Acep Adang, PKB Jabar Intens Bangun Komunikasi dengan Empat Partai Ini

Acep Adang Ruhiat dinilai cocok disandingkan dengan Calon Gubernur Jabar siapa pun.

DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jabar resmi mengusung Acep Adang Ruhiat, sebagai bakal calon wakil Gubernur (Cawagub) Jabar pada Pilkada serentak 2024
Foto: Arie Lukihardianti
DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jabar resmi mengusung Acep Adang Ruhiat, sebagai bakal calon wakil Gubernur (Cawagub) Jabar pada Pilkada serentak 2024

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jabar resmi mengusung Acep Adang Ruhiat, sebagai bakal calon wakil Gubernur (Cawagub) Jabar pada Pilkada serentak 2024. Keputusan tersebut langsung dideklarasikan oleh Ketua DPW PKB Jabar yang juga Ketua Desk Pilkada PKB Syaiful Huda, di kantor DPW PKB Jabar Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Bandung, Senin (29/7/2024).

Terkait pasangan Acep Adang Ruhiat, menurut Syaiful Huda, saat ini pihaknya intens membangun komunikasi dengan beberapa partai yang telah memiliki Calon Gubernur (Cagub). Di antaranya, dengan partai Gerindra, Golkar, PKS dan PDIP. "Jadi, empat partai itu di atas kami. Oleh karena itu, porosnya ada di empat partai itu," katanya.

Baca Juga

Syaiful Huda mengatakan, Acep Adang Ruhiat akan dipasangkan dengan bakal calon Gubernur dari partai yang raihan kursinya di atas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada Pileg kemarin, PKB mendapatkan 15 kursi. Di atasnya, ada Partai Gerindra menempati urutan pertama dengan 20 kursi, diikuti PKS dan Golkar dengan 19 kursi, kemudian PDIP dengan 17 kursi, Demokrat dan Nasdem 8 kursi, PAN 7 kursi, PPP 6 kursi dan PSI 1 kursi.

PKB, kata dia, selalu membangun poros dengan partai yang kursinya di atas PKB. Sehingga diputuskan mengambil langkah untuk mencalonkan sebagai wakil. "Nah, perkembangan komunikasi kami dengan beberapa partai dan kebetulan yang kami bangun komunikasi adalah partai yang di atas PKB. Makanya kami mengambil sebagai cawagub," katanya.

Syaiful Huda menilai, Acep Adang Ruhiat cocok untuk disandingkan dengan Calon Gubernur Jabar mana pun. Karena, ia merupakan sosok yang memiliki latar belakang sebagai santri, pengasuh pondok pesantren dan memiliki pengalaman sebagai anggota Legislatif.

Latarbelakang tersebut, kata dia, mewakili karakteristik pemilih Jabar yang basisnya memiliki sentimen agama. "Jadi, orang akan memilih karena ada sentimen kesamaan latar belakangan dalam hal ini agama dan seterusnya dan kang Acep bisa mempresentasikan itu," katanya.

Apalagi, kata dia, hingga saat ini belum ada bakal calon Gubernur yang memiliki latarbelakang seperti Acep Adang Ruhiat.

"Saya merasa belum ada yang mewakili ini. Figur-figur yang sekarang muncul untuk Cagub, rata-rata backgroundnya tidak ada yang basis Keagamaan, seperti Ridwan  Kamil, Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu dan Ono Surono, beliau berempat ini tidak ada yang saya kira merepresentasikan dari kelompok santri atau islam. Jadi harus butuh kang Acep untuk melengkapi," paparnya.

Sementara itu, Acep Adang Ruhiat merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari DPW PKB yang menunjuknya sebagai bakal calon wakil Gubenur. "Ini kehormatan dan kepercayaan yang luar biasa, tentu kami akan melakukan kegiatan-kegiatan untuk bagaimana pelaksanaan kegiatan Pilgub ini berjalan dengan lancar dengan menghasilkan yang sangat memuaskan," kata Acep Adang.

Saat disinggung soal siapa Calon Gubernur Jabar yang ideal untuk dirinya, Acep Adang mengaku semua diserahkan kepada DPW. "Tadi isyaratnya sudah disampaikan oleh ketua DPW, kita sedang melakukan pendekatan dengan dua partai politik yang hari ini memang cukup signifikan di Jabar, yaitu Gerindra dengan Golkar, mungkin di antara dua itu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement