Senin 29 Jul 2024 12:36 WIB

IPPP Dorong Penerapan Ekonomi Biru

Parlemen membangun regulasi untuk meningkatkan konsep ekonomi biru.

Red: Satria K Yudha
Sejumlah pekerja memanen udang vaname di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/ 2023).
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zaakaria
Sejumlah pekerja memanen udang vaname di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/ 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan Sidang ke-2 Indonesia-Pasific Parliamentary Partnership (IPPP) yang telah digelar di Jakarta pada 25–26 Juli 2024 mendorong penerapan konsep ekonomi biru (blue economy). Potensi ekonomi biru perlu dimaksimalkan karena negara di kawasan Pasifik dikelilingi lautan.

Hal tersebut, kata dia, sebagaimana tema yang diusung dalam forum parlemen negara-negara Pasifik itu yang bertajuk Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development. "Kita harus merawat laut kita, memang blue economy menjadi penting karena perikanan potensinya di situ,” kata Putu Supadma, Ahad (28/7/2024).

Dia menekankan bahwa potensi maritim dari ekonomi biru sangat besar sebab negara-negara di Pasifik dikelilingi oleh lautan, begitu pula dua per tiga wilayah Indonesia. "Kedua, segala potensi dan richness (kekayaan). Keindahan alam karena laut kita sangat luar biasa kaya. Jadi potensi pertama hubungannya dengan food security kita," ujarnya.

Dia juga menyebut pertanian pesisir dan potensi kepariwisataan penting untuk dibuatkan format kerja sama dengan konsep ekonomi biru karena biasanya negara yang dikelilingi oleh lautan itu sangat indah.