REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasti ada peristiwa besar sepanjang tahun ketujuh hijrah Nabi Muhammad SAW. Semua hal tersebut menjadi bagian proses besar Islam tumbuh menjadi peradaban dan akhirnya mendunia.
Berikut ini adalah rangkuman peristiwa besar yang dialami generasi Muslim pertama yang ketika itu masih dipimpin Nabi Muhammad SAW.
Pertama, perang melawan Yahudi
Di tahun itu, terjadi pertempuran sengit antara pasukan Muslim dengan Yahudi yang terkenal dengan nama Perang Khaibar. Perang itu sendiri tak lepas dari para tokoh bani Nadhir yang menghasut klan-klan Yahudi untuk memerangi Nabi Muhammad SAW.
Sebanyak 20 Muslim syahid dalam perang itu sedang tiga orang Muslim mengalami luka-luka. Sementara 93 pasukan Yahudi mati dan pertempuran pun dimenangkan pasukan Muslim.
Kedua, perawi hadits Abu Hurairah masuk Islam
menurut pendakwah yang juga alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad Al Misry pada tahun itu, Abu Hurairah datang menemui Rasul dan memeluk Islam. Dia pun mengikuti perang Khaibar bersama Rasulullah.
Sebelumnya dia bernama Abdul Syams yang berarti hamba matahari. Ketika telah memeluk Islam, Rasulullah mengganti namanya menjadi Abdurrahman. Dia adalah putra dari Shakr bin Al Azdi dari suku Daus. Abu Hurairah adalah kunyah atau julukan dari Rasulullah SAW untuknya karena menyukai kucing.
"Abu Hurairah membersamai Nabi SAW wafat, beliau sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dan yang paling banyak menghafalkan hadits. Karena beliau mendampingi Rasulullah terus," kata Ustadz Ahmad Al Misry dalam kajian sirah nabawiyah di Masjid Agung Sunda Kelapa beberapa waktu lalu.
Setiap selesai sholat shubuh di Masjid Nabawi, Abu Hurairah selalu menyampaikan hadits-hadits Rasulullah SAW. Tercatat dia meriwayatkan 5374 hadits.
Menurut Ustadz Ahmad Al Misry, Abu Hurairah adalah sosok sahabat yang ahli ibadah. Dia banyak mengisi waktunya dengan bertasbih. Abu Hurairah biasa menggunakan tali yang diikat-ikat untuk menghitung banyak dzikir yang dilafazkannya.
Dia juga seorang yang dikenal lembut dan golongan ahlus shuffah karena fakir miskin. Abu Hurairah dan keluarganya selalu menghidupkan malam dengan sholat sunnah hingga waktu subuh. Dia wafat di Madinah pada 58 Hijriyah dan dimakamkan di Baqi.
Lihat halaman berikutnya >>>