Senin 29 Jul 2024 14:08 WIB

RS Muhammadiyah Bandung Hentikan Sementara Kerja Sama BPJS Kesehatan, Ini Penyebabnya

Para pasien akan didistribusikan ke rumah sakit lain yang telah menjadi rujukan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kepala Humas Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Awan Setiawan memberikan keterangan resmi menyangkut penghentian sementara kerja sama dengan BPJS Kesehatan, Senin (29/7/2024).
Foto: M Fauzi Ridwan
Kepala Humas Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Awan Setiawan memberikan keterangan resmi menyangkut penghentian sementara kerja sama dengan BPJS Kesehatan, Senin (29/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB) bersepakat menghentikan sementara kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terhitung 1 Agustus mendatang. Mereka akan mendistribusikan para pasien ke rumah sakit lain yang telah menjadi rujukan.

"Berdasarkan evaluasi bersama yang dilakukan RSMB dan BPJS terkait mutu layanan yang prima dan efektif. Sambil RSMB memperbaiki faktor internal, maka RS Muhammadiyah Bandung dan BPJS Kesehatan bersepakat untuk sementara mengakhiri kerja sama per tanggal 1 Agustus 2024," ujar Kepala Humas RS Muhammadiyah Awan Setiawan ditemui di rumah sakit, Senin (29/7/2024).

Baca Juga

Awan mengatakan, kerja sama BPJS Kesehatan dihentikan terhitung 1 Agustus untuk pasien umum. Sedangkan untuk pasien cuci darah dimulai pada 31 Agustus mendatang. "Alasannya memang kami harus memperbaiki diri dulu, kami fokus intropeksi kami memperbaiki diri agar rumah sakit lebih baik lagi," kata Awan.

Saat ini, kata dia, rumah sakit tengah fokus melayani pasien termasuk mendistribusikan pasien ke rumah sakit lain agar tetap menggunakan BPJS Kesehatan. Apalagi khusus untuk pasien cuci darah yang relatif rumit.

"Biasanya dirujuk ke faskes yang lain, itu dalam kondisi normal rujukan berlaku dan saat ini memang kami distribusikan ke faskes lain," kata Awan.

Awan mengaku belum dapat memastikan kerja sama dengan BPJS Kesehatan dihentikan hingga kapan. Pihaknya berusaha lebih baik dan berharap kerja sama dihentikan tidak terlalu lama. "(Masalah) itu jadi relatif juga, kami intropeksi dulu, kalau menurut BPJS ini harus ini diperbaiki dengan syarat menghentikan dulu monggo kami perbaiki," kata Awan.

Awan mengatakan pihak rumah sakit telah menyosialisasikan informasi tersebut kepada para pasien sejak pekan lalu. Ia pun memastikan tidak ada tunggakan dari BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Muhammadiyah. Ia mengakui banyak pasien yang mengeluhkan penghentian kerja sama tersebut. Apalagi banyak pasien yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan merupakan pasien lama.

Salah seorang pasien Ana (49 tahun) asal Jalan Gatot Subroto mengaku kecewa atas penghentian kerja sama tersebut. Ia mengaku sudah menggunakan fasilitas BPJS kesehatan sejak lama.

"Kecewa sekali, dari dulu ke sini pakai BPJS. Kalau dihentikan kecewa sekali, kalau gak ke Muhammadiyah, (rujukan) ke Santosa jauh," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement