REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono menekankan jajarannya untuk selalu beradaptasi menghadapi kompleksitas tantangan perang modern akibat dinamika geopolitik global. Hal itu karena bentuk perang sekarang bukan lagi konvensional.
"Kompleksitas tantangan perang modern semakin meningkat akibat adanya dinamika geopolitik global, perkembangan teknologi disrupsi yang semakin cepat," kata Tonny saat memimpin Upacara Militer Peringatan Hari Bakti TNI Angkatan Udara Ke-77 di Lapangan Dirgantara, Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Senin (29/7/2024).
Dia mengatakan, perkembangan teknologi disrupsi itu ditandai munculnya lethal autonomous weapon system atau sistem persenjataan otomatis mematikan. Termasuk pemanfaatan quantum technology untuk pertahanan.
Selain itu, ada pula ancaman nontradisional yang meskipun tidak menggunakan kekuatan senjata, namun memiliki dampak signifikan terhadap kestabilan negara. "Ini menuntut kita untuk senantiasa beradaptasi melalui pengembangan kapabilitas dan profesionalisme angkatan udara," ujar Tonny.