Selasa 30 Jul 2024 13:36 WIB

Gandeng Saudi, Islamic Center Akan Dibangun di Batam

Menko Perekonomian ungkap, kerja sama dengan Arab Saudi akan bangun Islamic Center.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat P
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi menyepakati rencana penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi. Di antara hal-hal konkret dari kolaborasi itu adalah rencana pembangunan pusat keislaman (Islamic center) di Batam, Kepulauan Riau.

Dalam pertemuannya dengan Dubes Faisal, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah telah menyiapkan lahan minimal 15 hektare di Batam, yang di atasnya kemudian bisa dibangun fasilitas publik. Dubes Faisal menanggapi rencana itu dengan tangan terbuka.

Baca Juga

“Sudah disiapkan lahan di Batam, bisa segera dibangun masjid dan Islamic center serta monumen yang ikonik,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Selasa (30/7/2024).

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Dubes Faisal dikabarkan akan segera mengunjungi Batam untuk melihat lahan yang disediakan. Di samping itu, ia juga akan menyaksikan perkembangan pembangunan dan potensi kerja sama ekonomi di pulau tetangga Singapura itu.

Investasi lebih besar

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga dan Dubes Faisal membahas secara luas kerja sama di bidang ekonomi dan investasi. Masing-masing memandang perlunya RI dan Arab Saudi untuk lebih fokus pada kedua aspek tersebut.

Menurut Airlangga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2023 lalu telah bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, di Riyadh. Pertemuan itu untuk menandatangani sejumlah nota kesepahaman antara RI dan Saudi.

“Arab Saudi mempunyai Visi 2030, dan Indonesia juga mempunyai visi ke depan Indonesia Emas 2045 sehingga perlu ide-ide baru untuk penguatan hubungan kerja sama ekonomi dengan Arab Saudi,” kata Dubes Faisal.

Lebih lanjut, Dubes Faisal menegaskan perlunya mendorong sektor swasta untuk terus melakukan kerja sama dan investasi, seperti Aramco dan Acwa Power. Ada beberapa proyek di Indonesia yang cukup prospektif.

Dubes Faisal menyampaikan, Aramco kini ada di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Diakuinya, investasi perusahaan Saudi itu di Indonesia belum terlihat. Oleh karena itu, rencana pembangunan Islamic center di Batam diharapkan bisa menjadi pembuka.

Selain kerja sama bidang ekonomi dan investasi, dalam kesempatan itu pula, Airlangga dan Dubes Faisal juga membahas soal pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Sebab, momen tahunan itu turut menggerakkan roda perekonomian.

“Orang Indonesia yang melaksanakan ibadah haji dan umrah setiap tahun sekitar 1,4 juta orang. Kalau spending-nya rata-rata lima ribu dolar AS saja, maka devisanya 7 miliar dolar AS. Karena itu, Saudi juga perlu investasi yang lebih besar di Indonesia,” ujar Airlangga lagi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement