Selasa 30 Jul 2024 16:49 WIB

Berkaca dari Kematian Selebgram Ella Nanda, Ini Risiko yang Mengancam dari Sedot Lemak

Ada beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi akibat sedot lemak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Dokter bersiap untuk melakukan tindakan sedot lemak (ilustrasi). Ada beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi akibat sedot lemak.
Foto: Dok. Freepik
Dokter bersiap untuk melakukan tindakan sedot lemak (ilustrasi). Ada beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi akibat sedot lemak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari, meninggal dunia, diduga setelah menjalani prosedur sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ Beauty di Depok. Prosedur yang dilakukan pada 22 Juli 2024 itu berakhir tragis ketika Ella mengalami komplikasi serius yang berujung pada kematiannya.

Sedot lemak atau liposuction semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menghilangkan lemak berlebih secara instan. Namun dokter ahli bedah plastik yang berbasis di Los Angeles, dr Michael K Obeng, mengingatkan bahwa sedot lemak adalah salah satu prosedur medis yang berbahaya. Karenanya, perlu dilakukan oleh dokter yang profesional dan bersertifikat.

Baca Juga

“Orang berpikir sedot lemak itu adalah operasi yang sangat mudah, tetapi ini adalah salah satu operasi yang setiap kali saya melakukannya, saya harus tahu persis di mana ujung kanula (tabung penghisap) saya berada karena tidak bisa menganggapnya remeh. Itu bisa berbahaya,” tegas dia seperti dilansir People, Selasa (30/7/2024).

Menurut Michael Obeng, risiko umum dari setiap operasi elektif dapat mencakup infeksi, kerusakan saraf, dan hematoma. Selain itu, sedot lemak juga memiliki risiko lain seperti nyeri kronis, ketidakrataan atau benjolan, hingga serangan jantung, yang menurut Obeng dapat menjadi risiko dari operasi dengan anestesi umum.