Selasa 30 Jul 2024 19:56 WIB

Lantas Benarkah Kakek Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan Termasuk Pendiri NU?

PBNU perintahkan menarik buku sejarah kontroversial

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Habib Luthfi. PBNU perintahkan menarik buku sejarah kontroversial
Foto:

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, merespons tegas beredarnya buku ajaran di madrasah yang memuat tentang sejarah berdirinya NU.

Buku tersebut, terungkap memuat fakta-fakta salah sehingga berpotensi terjadi penyesatan sejarah. "Ada buku yang ditulis dan kemudian digunakan sebagai referensi atau sebagai bahan ajar di madrasah-madrasah mengenai sejarah pendirian NU yang isinya berisi narasi yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan yang sesungguhnya," seusai memimpin Rapat Pleno PBNU di Jakarta, Ahad (28/7/2024) lalu.

Lantas apa buku dan isi dari buku yang dimaksud tersebut? Republika.co.id menelusuri dari sejumlah sumber dan mendapati buku yang dimaksud adalah buku Pelajaran Ahlusunnah Waljamaah Ke-NU-an, jilid 1 untuk kelas 2, Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren yang disusun oleh Divisi Keilmuan RMI PCNU, Penerbit RMI PCNU Kabupaten Tegal.

Dalam buku tersebut dijelaskan, bahwa salah satu pendiri NU adalah kakek dari Habib Luthfi, Habib Hasyim Bin Yahya Pekalongan. Bahkan, diungkap secara lengkap tentang kronologis pendirian NU yang tak terlepas dari kakek Habib Luthfi.