Selasa 30 Jul 2024 21:22 WIB

Biadab! Tentara Israel Perkosa Massal Tahanan Palestina, 10 Tentara Ditahan

Tahanan tersebut dibawa ke rumah sakit dengan luka parah.

Tentara Israel mengambil bagian dalam operasi darat di lingkungan Shujaiya Kota Gaza, Jumat, 8 Desember 2023.
Foto: AP Photo/Moti Milrod, Haaretz
Tentara Israel mengambil bagian dalam operasi darat di lingkungan Shujaiya Kota Gaza, Jumat, 8 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Media penyiaran publik Israel KAN melaporkan seorang tahanan Palestina diperkosa beramai-ramai oleh tentara Israel di Penjara Sde Teiman di gurun Negev Israel selatan.

Menurut laporan KAN mengutip sumber keamanan pada Senin (29/7/2024), tahanan tersebut dibawa ke rumah sakit dengan luka parah di bagian organ intimnya yang membuatnya tidak dapat berjalan.

Baca Juga

Penyidik Kepolisian Israel pun tiba di fasilitas penahanan tersebut untuk menahan para tentara yang terlibat dalam pemerkosaan tersebut. Menurut Radio Angkatan Darat Israel, 10 tentara ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas penyiksaan yang mengerikan tersebut.

Sebelumnya, beberapa laporan muncul mengenai pelanggaran berat terhadap tahanan Palestina di fasilitas terkenal itu sejak dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Saat ini, Mahkamah Agung Israel sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh organisasi hak asasi manusia Israel untuk menutup penjara Sde Teiman, tempat para tahanan Palestina dari Gaza menghadapi penyiksaan dan pengabaian medis.

Tentara Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas medis sejak 7 Oktober 2023. Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Israel telah membebaskan puluhan tahanan Palestina dari Gaza dalam kondisi kesehatan yang memburuk dengan tubuh dipenuhi bekas luka penyiksaan.

Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza. Lebih dari 39.360 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.900 orang terluka, lapor otoritas kesehatan setempat.

Selama sembilan bulan lebih genosida Israel, sebagian besar wilayah Jalur Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan terakhirnya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement