REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- Delapan dari 20 finalis meraih penghargaan pada Grand Final Photography Competition yang digelar Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH). Pengumuman pemenang menutup kompetisi tersebut pada akhir pekan kemarin.
“Saya melihat banyak sekali perkembangan walaupun dalam satu hari. Dalam kondisi waktu yang menurut saya ini rush (terburu-buru) tapi mereka bisa menghasilkan foto yang baik,” kata Darwis Triadi selaku juri.
Pemenang ditentukan dari hasil penjurian Darwis dan dewan juri beranggotakan Ridha Kusumabrata serta Frans Delian. Selain ada tiga pemenang dari kategori Smartphone dan kamera profesional, ada pula Darwis’s Choice.
Para pemenang mendapatkan piala dan uang pembinaan. Khusus untuk finalis yang masuk Darwis’s Choice mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Darwis Triadi School of Photography di Jakarta.
“Saya melihat beberapa peserta memang banyak yang baru (belajar fotografi). Dan, ini menjadi satu starting point yang sangat bagus untuk selanjutnya terus menggali ilmu fotografi dan nantinya menjadi fotografi andal,” tutur Darwis.
Finalis yang mendapatkan Darwis’s Choice Kategori Kamera Profesional adalah Muh Aqib. Adapun, tiga karya fotografi terbaiknya diraih Irfan Fuadi (Peringkat 1), Muh Irfan (Peringkat 2) dan Fahrul Reza (Peringkat 3).
Untuk Kategori Smartphone, finalis yang mendapatkan Darwis’s Choice adalah Mirza. Sedangkan, tiga pemenangnya adalah Muhammad Haiqal (Peringkat 1), Khairurrizqi (Peringkat 2), Moh Saddam Husein (Peringkat 3).
Darwis berharap program fotografi di AMANAH dilanjutkan. “Rasanya ini adalah kegiatan yang sangat bagus. Saya sangat berterima kasih dan salut terhadap AMANAH yang melihat potensi seperti ini bagi adik-adik remaja di Aceh,” katanya.
Sementara itu, para finalis mendapatkan dua tantangan pada kompetisi kali ini, yakni memotret model perempuan di Pantai Pasir Putih. Kedua, foto lanskap pemandangan dari Bukit Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Perlombaan kali ini semakin menantang dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Para peserta harus memotret di bawah langit yang cenderung mendung berawan sehingga menutupi sinar matahari sore itu.
Kondisi penerangan semakin gelap pada saat sesi foto untuk kategori lanskap. Para peserta harus mengejar waktu karena pengambilan gambar dilakukan di pengujung senja menjelang malam hari.
Meskipun demikian, kendala tersebut bisa disiasati oleh para peserta. Apalagi, mereka juga telah mendapatkan pendampingan khusus dari Darwis Triadi pada private mentoring sehari sebelumnya.
Sesi private mentoring itu digelar setelah pengumuman 20 peserta terpilih pada acara One Day Class Photography di Museum Aceh. Para finalis diseleksi dari puluhan orang yang mendaftar dengan cara mengirimkan karya secara daring ke pihak AMANAH.
“Memang AMANAH challenge banget kasih lombanya karena awalnya lomba karya tiba-tiba kok ada challenge yang sangat menantang dan menguras tenaga dan pikiran untuk menghasilkan ide yang sempurna,” kata salah seorang pemenang, Muh Aqib.