REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika melihat data MVA Bank Dunia, Indonesia untuk mengetahui perkembangan industri manufaktur, maka akan sampai pada angka yang luar biasa. Angka nilai tambah manufaktur Indonesia jauh di atas negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam yang nilai MVA hanya setengah dari Indonesia, yakni masing-masing 128 miliar dolar AS, serta 102 miliar dolar AS.
Industri pengolahan (manufaktur) Indonesia masih menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), mengingat total nilai tambah manufaktur (manufacturing value added/MVA) RI mencapai 255 miliar dolar AS.
Meski tumbuh, bukan berarti industri manufaktur tidak memiliki tantangan. Di era disrupsi digital saat ini, semua aspek kehidupan, termasuk di dalamnya adalah industri manufaktur, harus menyesuaikan diri. Industri manufaktur menghadapi berbagai tantangan signifikan di masa depan, termasuk otomatisasi yang semakin canggih, persaingan global yang ketat, serta perubahan regulasi yang cepat.
Untuk tetap kompetitif, perusahaan di sektor ini harus mampu mengelola SDM (sumber daya manusia) secara efektif, memastikan kepatuhan hukum, terus meningkatkan keterampilan tenaga kerjanya, dan memahami dinamika organisasi melalui survei kebijakan yang mendalam.
"Di sinilah peran AI (artificial intelligence) menjadi sangat relevan. Berbagai layanan yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan mendesak industri manufaktur, termasuk layanan survei untuk membantu praktisi SDM membuat kebijakan yang lebih tepat dan strategis," ujar Munawir Haris, founder HR Manufaktur Indonesia dalam keterangannya pada Rabu (31/7/2024).
Di era digital, AI memainkan peran penting dalam manajemen SDM. AI dapat mempercepat proses rekrutmen dengan mengidentifikasi kandidat terbaik secara lebih cepat dan akurat. Algoritma AI dapat menganalisis ribuan resume dalam waktu singkat, mencari kata kunci, pengalaman, dan keterampilan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menemukan kandidat yang paling cocok tanpa harus melalui proses manual yang memakan waktu dan sumber daya.
AI juga membantu dalam pengembangan karyawan dengan memberikan rekomendasi pelatihan yang disesuaikan berdasarkan analisis kinerja. Dengan menggunakan data historis kinerja karyawan, AI dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan peningkatan dan merekomendasikan program pelatihan yang tepat. Ini tidak hanya membantu karyawan untuk berkembang tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.
Selain itu, AI memungkinkan penempatan karyawan di posisi yang sesuai dengan analisis data yang mendalam. Dengan menganalisis berbagai faktor seperti keterampilan, pengalaman, dan kinerja, AI dapat merekomendasikan posisi yang paling sesuai untuk setiap karyawan. Ini membantu mengurangi ketidakcocokan dan meningkatkan kepuasan serta produktivitas karyawan.
Dalam acara peluncuran hrmanufaktur.com, Prof. Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Psikolog menegaskan, banyak perusahaan yang telah mengadopsi AI dalam MSDM melaporkan berbagai manfaat dan keuntungan. Di antaranya adalah efisiensi operasional, yaitu AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas administratif seperti pengolahan gaji, pengaturan jadwal, dan pengelolaan data karyawan lainnya, menghemat waktu dan sumber daya.
Dengan analisis data yang lebih mendalam, AI dapat membantu perusahaan dalam memilih karyawan yang lebih cocok untuk posisi tertentu berdasarkan analisis kompetensi dan pengalaman. Ini memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki keterampilan dan pengalaman yang tepat untuk peran mereka, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi tingkat turnover karyawan.
Sebagai pengelola data survei kebijakan perusahaan terhadap item-item kesejahteraan dan pelayanan HR Manufaktur dapat memanfaatkan AI untuk menganalisis data survei dengan cepat dan akurat. Teknologi ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai aspek operasional dan manajemen perusahaan. Misalnya, AI dapat mengidentifikasi tren dan pola dalam hasil survei, mengungkapkan area yang memerlukan perbaikan, dan memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat dan strategis. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih berbasis data dan proaktif dalam mengelola perubahan, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan secara keseluruhan.
Perusahaan juga berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam penggunaan AI di industri manufaktur, memastikan perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tetap unggul di pasar global.
"Dengan memanfaatkan teknologi AI, kami membantu perusahaan mengelola SDM dengan lebih efektif, meningkatkan produktivitas, dan memastikan kesejahteraan karyawan. Gabungan analisis AI dan penilaian manusia memastikan efisiensi dan kesejahteraan karyawan tetap terjaga. Kami percaya dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraan karyawan, sambil tetap mempertahankan aspek kemanusiaan dalam pengelolaan SDM. Dengan dedikasi penuh, HR Manufaktur siap membantu perusahaan Anda menghadapi tantangan di masa depan dan mencapai kesuksesan di era digital ini," kata Munawir Haris, founder HR Manufaktur Indonesia.