Kamis 01 Aug 2024 01:13 WIB

Terdepak dari Olimpiade Paris, Ginting Akui Gagal Keluar dari Tekanan Wakil Tuan Rumah

Langkah Ginting ke 16 besar digagalkan pebulu tangkis Prancis Toma Junior Popov.

Anthony Sinisuka Ginting beraksi di Olimpiade Paris 2024.
Foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte
Anthony Sinisuka Ginting beraksi di Olimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Catatan kelam kembali tergores di bulu tangkis Indonesia. Setelah ganda campuran gagal ke babak utama, giliran tunggal putra mencatatkan hasil serupa.

Untuk pertama kalinya, tidak ada satu pun wakil Indonesia di sektor tunggal putra pada babak utama Olimpiade sejak format grup diperkenalkan di Olimpiade London 2012.

Baca Juga

Awalnya unggulan tiga Jonatan Christie secara mengejutkan gagal menaklukkan anak muda India berusia 22 tahun bernama Lakshya Sen pada pertandingan penentuan Grup L, Rabu (31/7/2024) sore WIB. Hasil negatif ini membuat harapan digantungkan kepada Anthony Sinisuka Ginting yang bertanding pada Rabu malam.

Jonatan dan Ginting di Olimpiade Tokyo sebelumnya lolos grup. Ginting malah bisa membawa pulang perunggu.

Toma Junior Popov menjadi lawan Ginting di Porte De La Chapelle Arena. Harusnya tak ada masalah berarti mengingat Ginting berperingkat sembilan BWF sementara Popov di posisi 22. Namun ternyata, peringkat tak bisa jadi patokan di event sekelas Olimpiade. Apalagi, pada pertemuan sebelumnya di turnamen French Open 2023 lalu, Ginting harus susah payah mengatasi Popov dengan rubber game 21-11, 17-21 dan 21-19.

Popov tampaknya punya energi lebih saat bermain di depan pendukung sendiri. Kali ini di Olimpiade Paris, Popov revans atas kekalahannya setahun lalu, juga dengan kemenangan rubber game 21-19, 17-21, dan 21-15 dalam tempo 87 menit.

Dalam keterangan medianya, Ginting mengaku sudah bersiap mendapat perlawanan ketat dari Popov. Ia menilai mereka sudah sama-sama belajar mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya, tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat, dan bisa terus menekan, terutama di gim ketiga. Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal," ujar Ginting.

Ginting menilai pengaruh penonton kemungkinan membuat semangat Popov berlipat. "Sebenarnya saya juga punya semangat dan motivasi yang sama, tapi ada sepersekian persen perbedaan yang bisa mempengaruhi hasil di lapangan," kata Ginting.

Ia mengaku kecewa dan kesal dengan hasil ini. Ginting menegaskan sudah berusaha, tapi ternyata belum cukup. "Lawan memang lebih baik," kata dia singkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement