Kamis 01 Aug 2024 14:16 WIB

Ismail Haniyeh Wafat Dibunuh, Indonesia Diimbau Perkuat Boikot Produk Israel

Ismail Haniyeh merupakan simbol lawan Israel.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Massa membentangkan spanduk boikot produk Israel.
Foto: Edi Yusuf
Massa membentangkan spanduk boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Aqsa Working Group (AWG), Anshorullah mengatakan, dampak ekonomi secara langsung terhadap perusahaan terafiliasi zionis Israel sangat terlihat di awal gerakan boikot diserukan. Gerai-gerai fastfood yang terafiliasi zionis Israel sepi, bahkan di waktu-waktu makan dan hari libur.

"Belakangan ini memang agak menurun (gerakan boikot), gerai-gerai yang terafiliasi dengan zionis Israel itu mulai banyak pengunjung, tetapi saya menilai dukungan politik terhadap perjuangan rakyat Palestina justru semakin kuat, terutama di media sosial," kata Anshorullah kepada Republika, Kamis (1/8/2024)

Baca Juga

Anshorullah mengungkapkan, yang juga menggembirakan adalah sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sangat progresif merespon pertemuan lima warga NU dengan presiden Israel. Itu semakin memperkuat dukungan rakyat Indonesia kepada bangsa Palestina. Sejalan dengan konstitusi dan sikap politik pemerintah.

Anshorullah juga mengatakan, Ismail Haniyeh adalah pemimpin pejuang Palestina dan simbol perlawanan mereka terhadap Zionis Israel. Ismail Haniyeh telah menyelesaikan tugas dan menemui syahidnya.

"Tetapi kepergian Ismail Haniyeh justru akan memperkuat perlawanan (terhadap zionis Israel), bukan hanya di Palestina tapi di seluruh dunia," ujar Anshorullah.

Ia menegaskan, pemimpin pejuang seperti Ismail Haniyeh sadar betul bahwa setiap saat mereka bisa syahid. Karena itu mereka tidak akan membiarkan perlawanan berhenti walaupun sesaat. Jika para pejuang seperti Ismail Haniyeh pergi pasti akan banyak penggantinya yang bermunculan melanjutkan perlawanan.

Menurutnya, rakyat Palestina sudah amat berpengalaman ditinggal syahid pemimpinnya. Misalnya Yahya Ayyash, Syaikh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi yang dibunuh oleh zionis Israel.

"Tapi kita lihat sekarang, perlawanan (terhadap zionis Israel) justru semakin kuat dan besar," ujarnya.

Anshorullah mengatakan, syahidnya Ismail Haniyeh dampak secara langsung akan mengganggu proses negosiasi gencatan senjata. Itu artinya genosida zionis Israel belum akan berhenti. Karena memang tujuan zionis adalah pembersihan etnis Palestina supaya bisa menguasai seluruh wilayah Palestina.

"Karena itu gerakan boikot ini, khususnya di Indonesia haruslah semakin diperkuat, karena secara global pasti akan membawa pengaruh besar, memukul kekuatan zionis," ujarnya.

Anshorullah mengatakan, merk-merk global seperti Starbucks, Adidas, dan lain sebagainya sudah merasakan dampak besarnya atas gerakan boikot ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement