REPUBLIKA.CO.ID, Tanpa peredam telinga, lensa pelindung mata dan satu tangan dimasukkan di saku, penembak Turkiye Yusuf Dikec viral di media sosial. Bukan hanya gaya yang nyentrik, tapi juga keberhasilannya dalam merengkuh medali di Olimpiade Paris.
Yusuf Dikec, bersama Sevval Ilayda Tarhan, mengamankan medali perak dalam nomor beregu campuran pistol udara berjarak 10 meter pada Rabu. Ini adalah raihan medali pertama Turki di Olimpiade.
Selama pertandingan final yang intens melawan Damir Mikec dan Zorana Arunovic dari Serbia, Dikec menonjol karena pendekatannya yang tidak konvensional.
Seperti dilansir Turkiyetoday, Dikec dengan santai menembak tanpa perlengkapan menembak pada umumnya. Dia berkompetisi tanpa headphone dan bahkan menyimpan satu tangannya dengan santai di saku.
Padahal, pertandingan yang digelar di Chateauroux Shooting Center ini cukup menegangkan bagi yang menyaksikan Dikec dan Tarhan nyaris meraih medali emas dengan skor akhir kalah 16-14. Meski demikian, penampilan pasangan Turki ini tetap dirayakan sebagai pencapaian bersejarah bagi negaranya.
Yusuf Dikec, lahir 1 Januari 1973, di Goksun, Kahramanmaras, adalah seorang penembak kawakan dan Senior Chief Warrant Officer di Gendarmerie Turki. Gendarmarie merupakan otoritas keamanan di bawah Kementerian Dalam Negeri Turki. Mereka bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban umum di wilayah yang berada di luar yurisdiksi kepolisian.
Karir Dikec termasuk mewakili Türkiye di Olimpiade Musim Panas 2012 dan 2016, serta memenangkan medali di Pertandingan Mediterania 2013 di Mersin.
Di Paris, kehadiran Dikec yang santai di lokasi syuting, terutama tanpa perlengkapan berteknologi tinggi seperti lensa khusus dan headphone peredam bising milik pesaingnya dari Serbia, menambah tontonan tersebut. Pendekatan ini disukai banyak orang dan, menjadikannya sensasi media sosial baik di Turki maupun internasional.