Kamis 01 Aug 2024 16:16 WIB

Menko Marves Dukung Langkah Pertamina Kembangkan Bisnis CCS  

Teknologi CCS sangat penting untuk mengurangi emisi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) telah menyusun roadmap atau peta jalan bisnis Carbon Capture and Storage (CCS) hingga 2060. Pertamina mengembangkan bisnis CCS mengingat potensi penyimpanan CO2 yang besar di Indonesia dengan kapasitas lebih dari 570 gigaton, terutama di cekungan akuifer asin. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung penuh inisiatif pengembangan bisnis CCS Pertamina. "Peraturan Presiden nomor 14 tahun 2024 tentang kegiatan CCS menunjukkan komitmen dan keseriusan kita dalam menerapkan teknologi tersebut sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi pemerintah," kata Luhut, dalam keterangan resmi Pertamina pada Kamis (1/8/2024).

Baca Juga

Luhut menjamin pemerintah akan mendukung regulasi dan kemitraan yang kuat untuk keberhasilan implementasi CCS. "Kami memahami bahwa CCS memerlukan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami memimpin upaya penerapan CCS di Asia untuk mempercepat regulasi turunan yang diperlukan," ujar Luhut. 

Ia juga menggarisbawahi potensi CCS sebagai bisnis yang menjanjikan dalam waktu dekat, dengan mengundang investasi asing untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek di Kalimantan dan daerah lainnya. "Dengan posisi strategis Indonesia dan kapasitas penyimpanan yang luas, kami yakin inisiatif CCS ini dapat membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam bidang ini," tutur Luhut.