Kamis 01 Aug 2024 19:12 WIB

Mantan Diplomat: Safari Diplomatik Prabowo Gambaran Pembuka Politik Luar Negeri Indonesia

Prabowo dinilai ingin Indonesia berperan dalam percaturan internasional.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024).
Foto: Dok Kremlin
Presiden Terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Safari diplomasi presiden terpilih Prabowo Subianto ke sejumlah negara adidaya dinilai sebagai gambaran pembuka politik luar negeri Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Mantan diplomat Hamid Awaludin menilai, langkah Prabowo tersebut tepat setelah dalam satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia seperti kehilangan reputasi peran di kancah internasional.

“Bagus sekali itu (kunjungan-kunjungan luar negeri Prabowo),” begitu kata Hamid kepada Republika, Kamis (1/8/2024). “Itu memberikan isyarat bahwa beliau (Prabowo) akan memberikan porsi yang tinggi mengenai kebijakan politik luar negeri kita nantinya (setelah Prabowo resmi menjadi presiden),” begitu sambung Hamid.

Baca Juga

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia itu pun mengatakan, memang sudah semestinya di level seorang presiden, mampu meletakkan posisi negaranya di percaturan dunia. Yang situasi tersebut, menurut Hamid, ‘tak mampu’ diperankan oleh seorang Jokowi. “Ini pesan ke publik, bahwa beliau (Prabowo), sangat berbeda dengan Presiden Jokowi yang berorientasi ke dalam (negeri),” begitu ujar Hamid.

Menurut Juru Perundingan Helsinki tersebut, Prabowo dengan latar belakangnya, mumpuni untuk membuka kembali jalan bagi Indonesia untuk selalu punya partisipasi dalam ‘gejolak’ global. “Prabowo ingin Indonesia berperan dan punya peran dalam percaturan internasional,” begitu ujar Hamid.

Prabowo Subianto, baru akan dilantik menjadi Presiden 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. Namun, Prabowo sudah mulai menapaki jalur-jalur diplomasi dengan mengunjungi sejumlah negara-negara adidaya dan negara-negara yang berpengaruh dalam peta politik dan keamanan internasional. Kunjungan Prabowo ke negara-negara tersebut, dikemas dalam jabatannya sebagai menteri pertahanan (menhan).

Pada Rabu (31/7/2024), Prabowo bertandang ke Moskow, Rusia. Di negara itu, Prabowo, bukan cuma menemui bertemu dengan menteri sepantarannya untuk membahas kerja sama bidang militer maupun pertahanan.

Namun begitu, Prabowo juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan tiga menteri utama di Kremlin. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo bersama Presiden Putin membahas banyak hal untuk penguatan kerja sama dan hubungan bilateral Indonesia-Rusia. Mulai dari militer dan pertahanan, sampai ekonomi, dan juga pendidikan.

Sebelum lawatannya ke Moskow, Prabowo juga bertemu ke Istanbul-Turki. Di negara tersebut, pun Prabowo bukan cuma bertemu dengan menteri pertahanan tuan rumah. Melainkan juga bertemu dengan Presiden Reccep Tayyip Erdogan di Ak Saray-Istana Putih di Ankara.

April 2024 lalu, setelah memastikan kemenangannya dalam Pemilu 2024, Prabowo pun bertandang ke China bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Istana Beijing. Prabowo, pernah juga bertandang ke Pentagon, Amerika Serikat (AS) dan bertemu Menhan Lloyd James, tetapi itu dilakukan pada Agustus 2023, sebelum gelaran Pilpres 2024 digelar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement