REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah sepuluh tahun berlalu semenjak Indonesia mengukuhkan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. 10 tahun yang gemilang ditorehkan oleh Jokowi dari berbagai aspek dan sektor kehidupan di Indonesia.
Salah satu sektor yang menjadi wajah dalam pembangunan Indonesia selama 10 tahun kebelakang adalah pemerataan konstruksi, infrastruktur, dan juga investasi. Satu dekade ini dianggap jadi dekade dengan indeks pembangunan infrastruktur dan kemajuan investasi terbaik sepanjang sejarah Indonesia.
Di masa akhir kepemimpinan Jokowi, banyak masyarakat yang tetap ingin program-program pembangunan Jokowi tetap jalan dimasa kepemimpinan presiden selanjutnya.
Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki konsep berkelanjutan yang rencananya akan melanjutkan dan mengimprovisasi program kerja dari masa kepemimpinan Jokowi
"GAPENSI akan terus menjaga semangat bahwa pembangunan infrastruktur adalah investasi strategis dalam membangun sumber-sumber ekonomi baru. Dengannya GAPENSI akan mendukung pemerintahan penerus Jokowi untuk semakin mandiri dalam pembangunan," ujar Laode Safiul Akbar sebagai Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) pada acara pengukuhan pengurus GAPENSI periode 2024-2029 pada Kamis (1/8/2024)
Program-program dari Jokowi dirasa brilian dan dapat memaksimalkan potensi-potensi pembangunan yang ada di Indonesia. Maka dari itu, keberlanjutan dirasa perlu untuk sektor konstruksi, infrastruktur, dan juga investasi.
"GAPENSI berikrar, melalui setiap jengkal beton, aspal, tiang dan pilar akan terpelihara dan lanjutkan warisan Jokowi ini bersama, sebagai Konstruksi Indonesia Maju agar Indonesia Emas 2045 terprogres setiap tahunnya," ungkap Sekretaris Jenderal GAPENSI.
Mega Projek IKN jadi target utama konsep berkelanjutan dan juga hilirisasi oleh Prabowo. Tim konstruksi dan pembangunan dirasa penting dalam mendukung mega projek tersebut. Sebab tim yang gesit dapat mempercepat segala pembangunan yang dilakukan.
"Membangun infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia hingga ke Kawasan 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan), karena Indonesia Emas adalah saat tak ada satu daerahpun yang tertinggal dalam menikmati kemajuan dan pertumbuhan," kata Laode.
La Ode menilai, bahwa GAPENSI akan terus menjadi mitra BUMN dalam membangun negri.
"Secara berkelanjutan meningkatkan daya saing anggota GAPENSI, dengan terus mengadopsi keahlian dan teknologi baru. Dengannya Indonesia akan semakin mandiri dalam membangun proyek-proyek strategis. Dengan profesionalismenya GAPENSI akan terus menjadi mitra utama negara melalui BUMN Karya, memecahkan berbagai kendala dengan solusi yang terintegritas," tutup Laode Safiul Akbar.