REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Data Pemerintah Brasil menunjukkan jumlah kebakaran hutan dan lahan di hutan hujan Amazon wilayah Brasil pada Juli tahun ini memecah rekor tertinggi dalam 20 tahun. Kekeringan di wilayah itu memicu kebakaran yang semakin sering dan besar akibat perubahan iklim.
Hutan hujan Amazon berperan sangat penting dalam menahan perubahan iklim, karena wilayah yang sangat luas dapat menyerap banyak karbon rumah kaca.
Data satelit pada Kamis (1/8/2024) yang diambil Institut Penelitian Ruang Angkasa (Inpe) Brasil menunjukkan 11.434 titik api di Amazon pada bulan Juli lalu. Tertinggi pada bulan itu sejak tahun 2005.
Titik api merupakan indikator tercepat untuk menetapkan jumlah kebakaran di Amazon tapi tidak mengungkapkan tingkat besar kebakaran. Data yang lebih presisi yang diambil sebelumnya pada bulan Juni menunjukkan luas lahan yang terbakar di Amazon mencapai 17.582 kilometer persegi, terluas sejak 2003.
Sejak tahun lalu Amazon mengalami kekeringan sehingga vegetasi di hutan hujan itu lebih cepat terbakar. Puncak kebakaran biasanya terjadi pada akhir Agustus sampai akhir September.
Tidak seperti kebakaran hutan di Amerika Serikat atau negara-negara sekitar Laut Tengah, kebakaran di hutan hujan Amazon biasanya tidak terjadi secara alami tapi dipicu aktivitas manusia. Sering kali petani yang membuka lahan untuk tanaman kedelai atau memelihara ternak dengan cara membakar vegetasi.
Pada Rabu (31/7/2024), Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menandatangani undang-undang kebijakan baru untuk mengendalikan kebakaran. Undang-undang ini ditandatangani saat ia berkunjung ke lahan basah Pantanal yang berbatasan dengan Amazon dan mengalami kebakaran lebih intensif dibandingkan biasanya.
Undang-undang baru itu melarang praktik membakar untuk menghancurkan hutan atau vegetasi alami lainnya untuk pertanian atau penggunaan lahan alternatif lainnya, dengan sejumlah pengecualian. Di media sosial X, Lula mengatakan undang-undang itu juga meningkatkan pemadam kebakaran.
Lula berjanji memulihkan kredensial lingkungan Brasil setelah mengalami lonjakan deforestasi. Ia berjanji menghentikan deforestasi pada tahun 2030.
Selain Brasil, kebakaran hutan Amazon di wilayah negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Bolivia dan Venezuela juga tembus rekor.