Jumat 02 Aug 2024 17:44 WIB

Pembunuhan Israel Haniyeh, Houthi Peringatkan Konsekuensi Berat Bagi Israel

Militer Israel menahan diri untuk tidak mengomentari pembunuhan Haniyeh.

Red: Ani Nursalikah
Pendukung Houthi menghadiri unjuk rasa menentang perang Israel di Jalur Gaza dan pengeboman yang dipimpin AS di Yaman di Sanaa pada hari Jumat, 7 Juni 2024.
Foto: AP
Pendukung Houthi menghadiri unjuk rasa menentang perang Israel di Jalur Gaza dan pengeboman yang dipimpin AS di Yaman di Sanaa pada hari Jumat, 7 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup yang lebih luas yang konsekuensinya akan berat bagi Tel Aviv.

“Kejahatan menargetkan Haniyeh akan menjadi motivasi yang lebih besar untuk menghukum musuh kriminal,” kata al-Houthi dalam pernyataan yang dipublikasikan saluran TV Al-Masirah yang dikutip Kamis (2/8/2024).

Baca Juga

Pada 20 Juli, Israel melancarkan serangan udara terhadap tangki bahan bakar dan pembangkit listrik di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat sebagai tanggapan atas tewasnya seorang warga Israel dalam serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv pada 19 Juli.

Lalu, pada Rabu pagi, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan pembunuhan Haniyeh dalam serangan udara Zionis yang berbahaya di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran, setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.