REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suatu ketika Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan bersama seorang sahabat bernama Jabir. Ketika itu, mereka berjalan menuju suatu tempat. Cuaca ketika itu cerah, namun uniknya, sekelompok burung terbang di atas mereka.
Di tengah jalan, seorang ibu bersama anaknya datang kepada Nabi Muhammad, dia mengeluhkan setan kerap datang mengganggu anaknya. Si ibu ini meminta tolong kepada Rasulullah agar anaknya tak lagi diganggu setan. Lalu apa yang dilakukan Nabi Muhammad?
Putra Abdullah itu membawa si anak, kemudian berkata begini,
اخْسَأْ عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَأْ عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ikhsa ‘aduwwallah ana rasulullah shallallahu alayhi wa sallam, Ikhsa ‘aduwwallah ana rasulullah shallallahu alayhi wa sallam.
Pergilah hai musuh Allah! saya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Pergilah hai musuh Allah! saya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Nabi Muhammad mengucapkan kalimat itu hingga tiga kali. Setelah itu mengembalikan bayi tadi kepada ibunya. Si ibu membawa anaknya dan pergi.
Beberapa hari kemudian, Rasulullah bersama sahabatnya melewati jalan itu lagi. Lalu si ibu dan anaknya mendekati Nabi Muhammad membawa dua ekor domba. Mereka senang karena berkat apa yang dilakukan Rasulullah, anaknya kini menjadi tenang. Tak ada lagi setan yang mengganggunya.
Dua domba itu dia berikan kepada Nabi Muhammad. Namun Nabi Muhammad hanya mengambil satu. Sisanya dia kembalikan kepada si ibu untuk dia ternak dan kembangbiakkan.
Yang terjadi setelah itu
Lihat halaman berikutnya >>>