Jumat 02 Aug 2024 18:01 WIB

Pakistan Kompak Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Minta Israel Diadili

31 Juli jadi hari berkabung nasional bagi Pakistan untuk menghormati Ismail Haniyeh.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berbicara selama wawancara dengan The Associated Press, Kamis, 22 September 2022 di markas besar PBB.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berbicara selama wawancara dengan The Associated Press, Kamis, 22 September 2022 di markas besar PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Majelis Nasional Pakistan dilaporkan mengesahkan resolusi yang mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada Jumat (2/8/2024).

Setelah resolusi disetujui, Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif saat berpidato di hadapan majelis mengatakan, pertanda baik bahwa majelis nasional secara kolektif telah mengajukan resolusi tentang kematian Ismail Haniyeh sebagai syuhada.

Baca Juga

PM Pakistan menyampaikan rasa terima kasih kepada majelis nasional dan seluruh anggota parlemen atas persetujuan resolusi tersebut.

Shehbaz Sharif menyatakan, pembantaian di Gaza telah berlangsung selama sembilan bulan, dengan lebih dari 40.000 warga Palestina wafat, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi syuhada. Rumah sakit (RS), sekolah. Ratusan jurnalis di Gaza juga telah menjadi sasaran serangan Israel.

Dikutip dari laman Pakistan Observer, Jumat (2/8/2024), PM Pakistan mengatakan bahwa menutup mata terhadap pembantaian yang dilakukan Israel ini tidak akan berhasil. Mereka mengutuk keras pembunuhan Ismail Haniyeh sehingga negara zionis Israel harus diadili atas kejahatan ini.

Perlu disebutkan di sini bahwa hari berkabung sedang diperingati di seluruh negeri hari ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina atas wafatnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Pada Kamis (1/8/2024), diputuskan dalam pertemuan para pemimpin dari Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), Partai Rakyat Pakistan, Partai Awami Balochistan, MQM, IPP, Liga Pakistan-Quaid (PML-Q), Liga Muslim Zia, dan Partai Nasional bahwa sholat jenazah ghaib untuk mendiang Ismail Haniyeh diadakan setelah sholat Jumat ini. Sementara itu, hari berkabung akan diperingati di seluruh negeri sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh wafat pada tanggal 31 Juli 2024 dalam serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran. Ia berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Mahmoud Pashikian.

Di Teheran, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei memimpin sholat jenazah untuk Ismail Haniyeh, yang dihadiri oleh ribuan pria dan wanita. Menurut media Arab, setelah sholat jenazah di Teheran, jenazah Ismail Haniyeh dipindahkan ke Qatar, tempat ia akan dimakamkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement