Sabtu 03 Aug 2024 04:01 WIB

Ayatollah Khamenei tak Lagi Pakai Kata 'Hukuman' untuk Israel, Tapi 'Darah Dibalas Darah'

Khamenei telah menginstruksikan para komandan IRGC untuk siapkan serangan ke Israel.

Rep: Andri/ Red: Andri Saubani
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah memberikan perintah serangan langsung ke Israel.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah memberikan perintah serangan langsung ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, Terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah ledakan di kediamannya di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) sepertinya sangat membuat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei marah hingga ia menyiapkan suatu serangan balasan serius kepada Israel. Meski hingga kini pihak Israel belum secara langsung mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh, Khamenei telah mengeluarkan pernyataan menyasar rezim zionis di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu.

Jika merujuk pada pernyataan terakhir Khamenei saat merespons kematian Haniyeh, ia tidak menggunakan diksi "hukuman" seperti sebelumnya kala Iran melancarkan serangan drone pada April lalu sebagai balasan atas dibomnya kantor konsulat Iran di Suriah. Kini, Khamanei menggunakan frasa yang lebih tegas, yakni jika diartikan maknanya sebagai "darah dibalas darah".

Baca Juga

Pernyataan Khamenei keluar beberapa jam setelah Haniyeh terbunuh pada Rabu (31/7/2024) dini hari waktu Teheran. Dilansir the Telegraph mengutip tiga pejabat dan dua anggota IRGC, Khamenei memberikan instruksi menyerang Israel dalam rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu. 

Khamenei, yang memiliki kewenangan tertinggi termasuk dalam mendeklarasikan perang dan sekaligus komandan angkatan bersenjata Iran, telah menginstruksikan para komandan IRGC untuk menyiapkan rencana baik untuk melancarkan serangan dan bertahan jika peperangan nantinya meluas. Dalam pernyataan kepada publik setelah kematian Haniyeh, Khamenei memberikan isyarat bahwa Iran akan melancarkan serangan secara langsung, sambil mengatakan, "Kita melihat pembalasan atas darahnya (Haniyeh) adalah kewajiban," karena pembunuhan terjadi di wilayah Republik Islam Iran.

Khamenei menyanjung Haniyeh sebagai "seorang pemimpin yang berani dan pejuang Palestina yang khas," sambil menambahkan, bahwa front pejuang saat ini tengah berduka.

Haniyeh bersama pemimpin Jihad Islam Ziad Nakhaleh sempat bertemu langsung dengan Khamenei saat menyaksikan pengucapan sumpah Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa (30/7/2024).

photo
Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement