Sabtu 03 Aug 2024 04:48 WIB

Harus Ada Keseimbangan Membangun Masjid dan Memakmurkannya

Banyak orang berlomba membangun masjid megah.

Red: Muhammad Hafil
Masjid (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Banyak umat Islam yang berlomba-lomba membangun masjid yang megah. Namun setelah berdiri, masjid itu sepi dari kegiatan-kegiatan ibadah. Hanya segelintir saja jamaah yang mau memakmurkannya. 

Ketua MUI Pusat KH. Cholil Nafis dalam akun resmi Instagramnya beberapa waktu lalu menuliskan bahwa tanda kiamat sudah dekat itu adalah orang berbangga-bangga dengan megahnya masjid tapi tak dimakmurkan dengan kegiatan jamaahnya. 

Baca Juga

Kiai Cholil menukil sebuah hadits nabi Muhammad SAW:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ 

Artinya, “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid,” (HR Abu Dawud).

"Orang membangun masjid itu kalau diumpamakan kayak membangun keluarga, tak cukup dengan tempat tinggal yang megah tapi juga harus ada aktivitas yang harmonis yang baik, makanya tanda-tanda akhir zaman itu kalau orang bangga-kebanggaan dengan masjid tapi tidak diimbangi dengan kegiatan di masjid," kata kiai Cholil kepada Republika.co.id.

Karena itu kiai Cholil mengajak setiap umat Muslim untuk seimbang antara memperhatikan bangunan fisik masjid dengan dengan memakmurkan masjid.

"Hanya dengan arsitekturnya kemudian kemegahannya, itu tanda-tanda akhir zaman dan itu tidak baik, oleh karena itu kita harapkan ada keseimbangan antara bangunan fisik dengan aktivitas di masjid," katanya.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement