Sabtu 03 Aug 2024 09:20 WIB

Inovasi TJSL Petrokimia Gresik Ampuh Tingkatkan Produktivitas Cabai

Petrokimia Gresik harus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui TJSL.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Erdy Nasrul
Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri dengan berkontribusi pada proyek injeksi huff and puff di Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat, menggunakan green surfactant.
Foto: dok Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri dengan berkontribusi pada proyek injeksi huff and puff di Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat, menggunakan green surfactant.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik, berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan TJSL merupakan implementasi dari komitmen perusahaan untuk maju bersama masyarakat sehingga tercipta hubungan harmonis.

"Perusahaan menyadari, keberlangsungan bisnis Petrokimia Gresik selama 52 tahun ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, yang keberadaannya kini berdampingan langsung dengan Petrokimia Gresik," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Baca Juga

Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN, lanjut Dwi, bertugas meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional. Selain itu, Petrokimia Gresik harus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui TJSL seperti arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Semangat utama dari berbagai program TJSL Petrokimia Gresik adalah memberdayakan masyarakat agar mandiri secara sosial, ekonomi dan lingkungan," ucap Dwi.

Dwi menyampaikan salah satu inovasi TJSL dilakukan melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di kawasan sentra produksi hortikultura Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dwi menyebut program TAMENG ini mampu menjadi solusi peningkatan produktivitas cabai melalui pendekatan Climate Smart Agriculture.

"Salah satu kendala budidaya cabai adalah perubahan iklim. Greenhouse pada program community development (comdev) TAMENG adalah solusi peningkatan produktivitas cabai di Tawangargo sembari mengatasi perubahan iklim," sambung Dwi.

Dwi menyampaikan inovasi program TAMENG mendapat apresiasi berupa Platinum Winner atau penghargaan tertinggi untuk pengelolaan TJSL pilar ekonomi di ajang "4th TJSL dan CSR Award 2024". Dwi menyebut penghargaan ini menjadi bukti jika program TAMENG mampu menjadi solusi kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

"Penghargaan ini memotivasi kami untuk menjalankan program TJSL yang semakin inovatif, serta membawa dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat, sehingga hubungan harmonis semakin kuat, dan memberikan kelancaran dalam menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan pangan nasional," kata Dwi.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement