REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami peningkatan kinerja yang signifikan dalam hampir lima tahun terakhir. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Komisi VI DPR di Bali.
"Hari ini berkesempatan untuk rapat pemaparan dengan Komisi VI DPR RI sebagai laporan kerja akhir Kementerian BUMN," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Sabtu (3/8/2024).
Erick menyampaikan Kementerian BUMN pun hampir merampungkan penyelesaian 88 Proyek Strategis BUMN. Hingga saat ini, lanjut Erick, Kementerian BUMN telah mampu menyelesaikan 81 proyek strategis BUMN atau 92 persen dari total proyek strategis BUMN.
"Penguatan tata kelola dan risiko, sejak awal kita memetakan banyak hal apa yang bisa kita selesaikan, akhirnya lahir proyek-proye atau target-target yang hari ini totalnya sejumlah 88 proyek strategis BUMN," ucap Erick.
Dari segi pendapatan, lanjut Erick, meningkat dari Rp 1.930 triliun pada 2020 ke 2023 sebesar Rp 2.933 triliun. Dengan laba bersih keseluruhan dari Rp 13 triliun pada 2020 naik ke Rp 327 triliun pada 2023.
Erick menyampaikan aset yang dimiliki Kementerian BUMN juga meningkat dari Rp 8.312 triliun pada 2020 menjadi Rp 10.402 triliun pada 2023. Erick menilai keberhasilan ini merupakan kerja keras bersama seluruh BUMN dan juga dukungan banyak pihak, termasuk Komisi VI DPR.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder. Mulai dari anggota DPR, para menteri terkait, pihak swasta, partner luar negeri dan UMKM yang sudah menjadi bagian ekosistem BUMN," kata Erick.