REPUBLIKA NETWROK, SEKITARKALTIM.id – Rasulullah adalah manusia serba sempurna, di antara makhluk lain yang Allah cipatakan. Rasul sosok penyayang, guru, ayah, suami, dan pengayom terbaik sampai akhir zaman. Beliau juga dikenal sebagai Panglima paling kuat, pemberani dan jenius dalam menerapkan strategi pertempurannya di medan perang.
Bahkan Rasulullah dikenal pula sebagai panglima yang mampu menimbulkan perasaan takut dalam diri para musuhnya. Beliau paham bagaimana memperoleh informasi kekuatan musuh, di sisi lain mampu memotivasi pasukannya agar tidak takut melawan musuh.
Nah, sampai saat ini strategi pertempuran Rasulullah diikuti militer global di dunia.
Dalam Ensiklopedi Muhammad: Muhammad Sebagai Pemimpin Militer, diterangkan pertempuran yang pernah dilalui Rasul karena ingin melindungi keyakinanya dari serangan orang-orang kafir. Rasul juga mau berperang ketika diserang lebih dahulu. Tak pernah memulainya.
Dalam catatan sejarah, pihak Kafir Quraisy seringkali menganggu Rasulullah dan Sahabat dengan cara-cara kekerasan sampai pembunuhan. Bahkan, beberapa kali memulai peperangan.
Strategi tempur yang sering digunakan Rasulullah untuk menaklukan musuh-musuh banyak pola.
Mulai jalan damai, membuka ruang dialog, menyepakati perjanjian. Jalan damai beberapa kali diupayakan Rasul melalui cara diplomasi, dialog, dan negoisasi kesepakatan antar kedua belah pihak.
Adapun jalan lain untuk menggunakan strategi pertempuran juga dilakukan banyak cara. Mulai mobilisasi pasukan, penyergapan, sampai serangan kejutan yang tak pernah diduga lawan.
Ketika jalan damai deadlock, dan musuh menyerang dengan militernya, maka Rasul terpaksa mengerahkan pasukannya, memformulasikan strategi tempir, sampai memperhitungkan kebutuhan logistik. Penyergapan dan serangan kejutan juga sering dilakukan Rasulullah untuk menggagalkan serangan musuh.
Rasul sangat paham efek psikologis pasukan musuh akibat serangan dadakan.
Dalam catatan sejarah pertempuran, sebelum perang, Rasulullah juga selalu menghitung kondisi medan juang. Beliau selalu memperhitungkan kekuatan pasukan, kekuatan musuh sampai memperhitungkan kondisi geografis medan pertempuran.
Selain itu, Rasulullah juga mengamati gerakan musuh, mencari titik kelemahan musuh. Saat sudah didapat, barulah memobilisasi pasukannya.
Bahkan, Rasulullah juga menciptakan sistem militer dengan memilih para Sahabat terpilih untuk dijadikan pasukan intelijen. Mereka ditugasi untuk memata-matai gerakan lawan, mencari titik kelemahan sampai masuk ke jantung pertahanan musuh untuk mendapat informasi berharga.
Misalnya informasi rahasia tentang rencana penyerangan musuh, jumlah kekuatan militer musuh, kekuatan logistik, dan hal-hal lain terkait informasi berharga lainnya.
Bahkan para Sahabat yang terpilh dalam pasukan intelijen dilatih melakukan serangan tiba-tiba dengan penyerangan jarak dekat, yang mematikan lawan.
Nah, para pasukan senyap atau pasukan intelijen ini sampai sekarang digunakan para militer di seluruh dunia. Militer di semua negara memiliki pasukan atau badan intelijen masing-masinng.
Misalnya, pasukan senyap Indonesia yang bernaung dalam Badan Intelijen Negara alias BIN. Secret Intelligence Service dari Inggris, pasukan senyap Central Intelligence Agency atau CIA Amerika, Rusia dengan pasukan intelijennya bernama Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti aka KGB.
Lalu Jerman dengan pasukan senyap bernama Berlin Neubau des Bundesnachrichtendienstes atau BND, juga Mossad badan intelijen Israel. Selain pasukan intelijen, Rasulullah juga membentuk pasukan lain, berupa pasukan Infanteri dan Kavaleri.
Infanteri adalah pasukan tempur darat yang paling utama. Pasukan berjalan kaki ini dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan melakukan peperangan jarak dekat. Pasukan infanteri harus memiliki kemampuan bela diri, menembak dan bertempur di segala medan dan kondisi geografis.
Selanjutnya pasukan kavaleri atau pasukan berkuda yang berperan sebagai satuan dengan kemampuan bergerak cepat dan berfungsi sebagai penyerang dadakan. Pasukan ini digunakan untuk mendobrak benteng pertahanan lawan untuk membuka jalan bagi pasukan infanteri.
Pasukan Kavaleri di zaman Rasulullah dianggap sebagai pasukan elit yang mampu mendobrak benteng musuh dengan cepat dan mematikan. Dua pasukan yang diterapkan Rasulullah dalam sistem militernya, sampai saat ini juga banyak diikuti militer global di seluruh di dunia.
Mila