Sabtu 03 Aug 2024 20:08 WIB

Nathan Tjoe-A-On Nyatakan Tekad Cetak Sejarah Bersama Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Indonesia akan memulai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan depan.

Pemain timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pemain timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan menjalani tugas pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Lawan-lawan berat menanti skuad Garuda dengan dua laga awal menghadapi raksasa Arab Saudi dan Australia pada 5 dan 10 September mendatang. Setelah itu, berjumpa Bahrain, China, dan Jepang di Grup C.

Prospek bertemu tim-tim elite Asia tak membuat Nathan Tjoe-A-On merasa gentar. Sebaliknya, ia merasa antusias dan percaya diri.

Baca Juga

"Kami sangat antusias dengan apa yang akan kami hadapi. Saya pikir kami harus mempersiapkan diri saat pramusim di klub kami dan mendapatkan diri dalam kondisi terbaik untuk menghadapi pertandingan-pertandingan yang akan datang dan menjadi bugar untuk tampil sebaik mungkin," ujar bek timnas Indonesia, dikutip dari laman resmi FIFA, Sabtu (3/8/2024).

Ia mengatakan Grup C dihuni tim-tim berkualitas. Namun, pemain Swansea City ini menegaskan, Indonesia juga punya kualitas yang bagus. Nathan mengatakan, Indonesia tidak boleh takut meladeni tim-tim papan atas Asia yang sudah langganan berlaga di Piala Dunia.

"Ini sepak bola, segalanya bisa terjadi. Kami hanya perlu menganalisa dengan baik bagaimana cara mereka bermain dan di mana peluang kami berada. Lalu kami harus bisa memanfaatkan kelemahan mereka dan menunjukkan kualitas kami," ujar Nathan.

Sejak berlaga di Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda, Indonesia belum pernah berpartisipasi pada pesta sepak bola sejagat itu. Nathan bermimpi jadi bagian sejarah timnas Indonesia yang berlaga di panggung sepak bola terakbat dunia itu. Menurut Nathan, tak cuma dia, seluruh penggawa timnas Indonesia juga punya mimpi serupa. Ia menegaskan, semua harus bekerja keras karena Indonesia sudah berada di tahap-tahap akhir kualifikasi.

"Anda harus melakukan semua yang Anda bisa meraih target itu. Tentu saja ini sangat berarti bagi kami, mimpi yang bisa menjadi kenyataan bagi kami sebagai pemain dan juga negara ini, tentu saja," katadia.

Peluang untuk bisa mengulangi sejarah Indonesia di masa lampau itu terbuka lebar. Dengan Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko yang mengusung format baru 48 tim, membuat Asia kini memiliki delapan tiket langsung plus satu play-off, sebuah target yang cukup realistis untuk bisa dikejar menurut Nathan.

"Saya pikir kami juga punya peluang bagus [untuk lolos]. Kami memiliki tim yang bagus, kami sedang berkembang. Kalau melihat pertandingan, misalnya di bulan Maret dan pertandingan yang kami mainkan di bulan Juni, sudah terlihat perbedaan besar dalam gaya bermain kami. Jadi, ya, jika kami terus berkembang, saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus," kata dia

Perjalanan Nathan bersama timnas Indonesia belumlah lama, tapi pengaruhnya terhadap sepak bola Indonesia sudah tidak terbantahkan lagi. Saat Indonesia terus menatap ke depan dengan penuh optimisme, Nathan siap menjadi salah satu bagian dari generasi yang berusaha mencatat sejarah baru.

"Tentu saja, [target kami] adalah mencapai Piala Dunia bersama tim nasional, mencetak lebih banyak sejarah bersama tim nasional dan apa yang telah kami lakukan merupakan perasaan yang luar biasa," terangnya.

"Secara pribadi, saya ingin terus berkembang, mengetahui sampai ke level mana yang bisa saya capai. Saya pikir saya berkembang dengan baik di tim nasional, juga waktunya menunjukkan hal ini di klub, berkembang di sana dan untuk menjadikan diri saya pemain terbaik yang bisa saya lakukan."

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement