REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Petinju Aljazair, Imane Khelif, berusaha menjadi wanita pertama di negaranya yang memenangi medali emas tinju Olimpiade. Khelif, yang mendapatkan kecaman karena dianggap bukan wanita tulen, mengaku bangga karena telah memastikan diri meraih medali di tengah perdebatan mengenai kelayakannya bertinju di kelas wanita di Olimpiade Paris.
Petinju berusia 25 tahun ini mengalahkan Luca Anna Hamori dari Hungaria dengan keputusan mutlak pada duel perempat final kelas welter 66 kg pada Sabtu (3/8/2024). Ia memastikan setidaknya medali perunggu, medali tinju pertama bagi Aljazair sejak tahun 2000.
Khelif dan petinju kedua, Lin Yu-ting dari Taiwan, melanggar peraturan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada tahun 2023, yang melarang atlet dengan kromosom XY untuk bertanding di pertandingan wanita.
Kedua petinju tersebut didiskualifikasi pada Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi.