Ahad 04 Aug 2024 06:13 WIB

Petinju Imane Khelif Mengincar Emas di Tengah Kontroversi Gender

Khelif sudah memastikan perunggu karena lolos ke semifinal tinju wanita Olimpiade.

Red: Israr Itah
Petinju Aljazair Imane Khelif merayakan kemenangan atas Luca Anna Hamori dari Hungaria pada perempat final tinju kelas welter 66 kg wanita di Olimpiade Paris.
Foto: AP Photo/John Locher
Petinju Aljazair Imane Khelif merayakan kemenangan atas Luca Anna Hamori dari Hungaria pada perempat final tinju kelas welter 66 kg wanita di Olimpiade Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Petinju Aljazair, Imane Khelif, berusaha menjadi wanita pertama di negaranya yang memenangi medali emas tinju Olimpiade. Khelif, yang mendapatkan kecaman karena dianggap bukan wanita tulen, mengaku bangga karena telah memastikan diri meraih medali di tengah perdebatan mengenai kelayakannya bertinju di kelas wanita di Olimpiade Paris.

Petinju berusia 25 tahun ini mengalahkan Luca Anna Hamori dari Hungaria dengan keputusan mutlak pada duel perempat final kelas welter 66 kg pada Sabtu (3/8/2024). Ia memastikan setidaknya medali perunggu, medali tinju pertama bagi Aljazair sejak tahun 2000.

Baca Juga

Khelif dan petinju kedua, Lin Yu-ting dari Taiwan, melanggar peraturan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada tahun 2023, yang melarang atlet dengan kromosom XY untuk bertanding di pertandingan wanita.

Kedua petinju tersebut didiskualifikasi pada Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi.