Ahad 04 Aug 2024 08:22 WIB

Ketika Khalifah Minta Pendapat Perempuan Sebelum Perang

Khalifah Umar bertanya tentang berapa lama seorang istri 'tahan' ditinggal suaminya.

Red: Hasanul Rizqa
Umar bin Khattab (ilustrasi).
Foto: Republika
Umar bin Khattab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab merupakan salah satu pemimpin terbaik dalam sejarah Islam. Sewaktu menjabat khalifah, sahabat Nabi Muhammad SAW itu memiliki kebiasaan ronda malam. Beberapa sumber menyebut, sang khalifah tidak akan tidur sebelum merasa yakin, segenap penduduk Madinah dan sekitarnya melalui malam hari dengan perut kenyang dan hati yang tenteram.

Kisah berikut ini menegaskan kecenderungan Khalifah Umar bersikap adil dalam menetapkan suatu keputusan. Ini terkait lamanya waktu berperang di jalan Allah yang dihubungkan pula dengan perasaan perempuan.

Baca Juga

Abu Hafsh meriwayatkan dari Zaid bin Aslam bahwa suatu malam ketika Khalifah Umar sedang ronda, ia lewat di depan rumah seseorang. Tanpa sengaja, ia mendengar. Dari dalam rumah itu, teerdengar suara seorang perempuan sedang bersenandung untaian syair dengan lirih: "Malam ini terasa panjang, sunyi senyap hitam kelam; Lama aku tiada kekasih, yang kucumbu dan kurayu."

Umar bin Khattab menanyakan kepada orang yang kebetulan berpapasan, siapa gerangan perempuan itu. Darinya terdapat informasi, perempuan tersebut adalah Fulanah, istri seorang prajurit Islam yang sedang berjuang di medan jihad. Keesokan harinya, Khalifah Umar bersurat kepada komandan di lapangan agar suami Fulanah segera pulang ke rumahnya.