Ahad 04 Aug 2024 15:31 WIB

Ketum Ansor Perintahkan Banser Gebuk Pendemo PBNU

Addin tegaskan pentingnya jaga marwah PBNU

Rep: Bayu Adji Prihammandana / Red: Nashih Nashrullah
Ketum Ansor Addin Jauharudin perintahkan Banser jaga marwah PBNU
Foto: Dok Republika
Ketum Ansor Addin Jauharudin perintahkan Banser jaga marwah PBNU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin memerintahkan Banser untuk mengusir dan menggebuk pihak-pihak yang mendemo kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta. Pasalnya, aksi terakhir kemarin sudah kelewat batas dan melanggar etika NU.

"Kalau masih terjadi aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser gak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja kalau tidak mau pergi," tegas pria yang akrab disapa Gus Addin kepada media, Ahad (4/8/2024).

Baca Juga

Addin mengatakan agar tidak terjadi lagi demontrasi di depan kantor PBNU. "Kemarin cukup yang terakhir, kita jaga Marwah NU. Ini adalah kantor kita semua. Dari sini kita dididik, dibesarkan hingga menjadi seperti ini," tegas Gus Addin.

Makanya, dia kembali menegaskan jika ada lagi yang mendemo kantor PBNU, maka akan segera berhadapan dengan GP Ansor-Banser.

"Siapapun yang Demo depan PBNU, apapun urusannya, maka akan berhadapan dengan kami," katanya.

Mantan Ketua Umum PB PMII dan Sekjen KNPI ini menegaskan bahwa gedung NU adalah gedung keramat, tempat para ulama berkhidmat. "Wajib kita jaga. Ansor Banser akan siaga menunggu perintah ketua umum PBNU," katanya.

Sebelumnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur melakukan demontrasi di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (2/8/ Agustus 2024 kemarin.

Dalam aksi yang dipimpin koordinator aksi Muhammad Sholihin tersebut, para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU. Poster-poster yang dibawa di antaranya berbunyi, ’’Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur.’’

Sementara itu, Hubungan antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah memburuk. Pembentukan Pansus Haji 2024 di DPR RI yang diinisiasi Ketum PKB A Muhaimin Iskandar, direspons dengan pembentukan Pansus Pengembalian PKB ke pangkuan NU.

Baca juga: NU Tegal Respons Buku Sejarah Sebut Kakek Habib Luthfi Pekalongan Pendiri NU

Sebelumnya, saat ditemui awak media seusai menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Gus Yahya sempat ditanyai tentang hubungan PBNU dengan PKB.

"Gini ya, itu kan kemarin ada Toyota, itu kan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, maka ditarik kembali mobilnya untuk diperbaiki sistemnya," ujar Gus Yahya merespons pertanyaan tersebut, Sabtu (3/8/2024).

Menanggapi...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement