Ahad 04 Aug 2024 19:46 WIB

Pakar Ungkap 4 Pilar Utama Capai Gizi Seimbang Anak

Asupan gizi seimbang dinilai sangat krusial bagi pertumbuhan anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu menyuapi anak dengan gizi seimbang (ilustrasi).
Foto: Mgrol100
Ibu menyuapi anak dengan gizi seimbang (ilustrasi).

REPBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari Universitas Airlangga, Lailatul Muniroh, mengatakan asupan gizi seimbang pada anak sangat penting. Menurutnya, asupan gizi seimbang sangat krusial bagi pertumbuhan fisik, perkembangan tulang, otot, dan organ tubuh yang optimal.

Ini juga penting untuk perkembangan otak, meningkatkan imunitas dan memenuhi energi anak untuk beraktivitas sehari-hari. “Gizi seimbang sejak dini juga membantu membentuk kebiasaan pola makan sehat, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki performa akademik anak,” kata Lailatul dalam keterangan tertulis, dikutip pada Ahad (4/8/2024).

Baca Juga

Lailatul menyoroti empat pilar utama yang perlu diperhatikan untuk mencapai gizi seimbang. Keempat pilar ini, menurut dia, saling berkaitan dan penting untuk diterapkan. Dengan demikian, anak-anak akan memperoleh manfaat maksimal dari asupan gizi yang mereka konsumsi.

Pilar pertama, anak harus mengonsumsi aneka ragam makanan yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang seimbang, sehingga tubuh mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan. Lalu pilar kedua, lanjut Lailatul, adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Ketiga, menjalani pola hidup aktif dan berolahraga secara teratur karena aktivitas fisik dapat mendukung penyerapan zat gizi dari makanan. Terakhir, menjaga berat badan ideal,” kata Lailatul.

Untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang sesuai, ia juga memberikan panduan mengenai porsi yang tepat berdasarkan usia anak. Lailatul merekomendasikan pemberian ASI saja untuk bayi dari usia nol hingga enam bulan, dan mulai memperkenalkan MPASI secara bertahap sejak usia enam bulan.

Adapun untuk batita, membutuhkan kalori harian sekitar 1.350 Kkal. Hal ini dapat diperoleh dari tiga kali makan utama dan dua kali makanan selingan. Anak usia 4-6 tahun memerlukan sekitar 1400 Kkal per hari, sementara anak usia 7-9 tahun membutuhkan sekitar 1650 Kkal per hari.

“Saat menginjak usia 10-18 tahun, ada perbedaan kebutuhan kalori harian antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki membutuhkan sekitar 2000-2650 Kkal dan perempuan hanya 1900-2100 Kkal,” jelas Lailatul.

Guna melengkapi gizi anak, ia juga menganjurkan pemberian suplemen dalam asupan harian, seperti zat besi, kalsium, asam lemak omega-3 (DHA/EPA), probiotik, vitamin A, B, dan C. Namun penggunaan suplemen harus bijak, bukan untuk menggantikan makanan utama, serta harus sesuai anjuran tenaga kesehatan atau medis.

Lailatul juga menyoroti pentingnya orang tua untuk menjadi teladan yang baik. Dalam hal ini, orang tua harus menunjukkan kebiasaan makan yang sehat di depan anak. Selain itu, penting untuk melibatkan anak dalam proses makan dan perkenalkan makanan baru secara bertahap.

“Bisa juga orang melakukan healthy food preparation setiap hari. Di antaranya perencanaan gizi pada menu mingguan, mengurangi makanan olahan yang tinggi gula dan lemak, serta jadwal makan yang konsisten,” ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement