REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Arema FC menjuarai turnamen pramusim Piala Presiden 2024. Pada partai puncak, Singo Edan mengalahkan Borneo FC 5-4 melalui adu penalti di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Ahad (4/8/2024).
Kdua tim imbang 1-1 dalam waktu normal sampai harus dilanjutkan ke adu penalti yang dimenangkan Arema FC.
Hasil ini membuat Arema FC empat kali menjuarai Piala Presiden yang digelar sejak 2015 tersebut.
Arema FC unggul lebih dahulu melalui tendangan Wiliam Moreira Da Silva Marcilio pada menit ke-49. Ia membobol gawang Borneo FC yang dikawal Nadeo Arga Winata.
Borneo FC menyamakan kedudukan melalui tendangan keras Leonardo Andriel Dos Santos dari dalam kota penalti pada menit ke-69. Ia memanfaatkan kesalahan lini pertahanan Arema FC untuk membuat skor imbang.
Jelang laga berakhir, tepat menit ke-88, Stefano Lilipaly dianggap melakukan pelanggaran serius kepada Wiliam Marcilio. Wasit memberinya kartu merah setelah memeriksa VAR. Laga kemudian mendapatkan injury time 11 menit.
Pada menit ketujuh injury time, Charles Lokolingoy menjebol gawang Borneo FC. Namun gol ini dianulir, kembali setelah melihat VAR.
Laga pun harus dilanjutkan ke adu penalti setelah skor imbang 1-1 bertahan. Kemenangan Arema FC dipastikan setelah penendang ketiga Borneo FC, Ronaldo De Souza gagal sebagai eksekutor. Sementara kelima penendang Arema FC, termasuk kiper Lucas Henrique Frigeri, sukses mencetak gol.
Dengan hasil ini, Arema FC menjadi tim dengan gelar juara terbanyak di Piala Presiden. Singo Edan sebelumnya juara pada 2017, 2019, dan 2022.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait mengatakan Arema FC berhasil membawa hadiah Rp 5,250 miliar, sedangkan Borneo FC berhak atas hadiah sebesar Rp 2,750 miliar.
Maruarar mengapresiasi seluruh pihak termasuk suporter yang berhasil menjaga keamanan turnamen ini.
"Pertandingan dimulai pada babak penyisihan di Bandung, kemudian lanjut ke Bali dan sekarang di Solo, meski kalah tapi semua aman dan damai," kata dia.
Maruarar mengatakan Piala Presiden berhasil membangun ekosistem sepak bola tanah air yang bersih tanpa pengaturan skor dan suap wasit.
"Tidak ada yang disuap, tidak ada yang tertekan," ujar Maruarar.
Piala Presiden juga berhasil menyelenggarakan turnamen tanpa uang negara karena hanya menggunakan sponsor dari swasta.
"Selama 17 hari ada sponsor Rp79 miliar, kepercayaan dari sponsor luar biasa, ekosistem luar biasa," kata Maruarar.