REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjawab pertanyaan yang terkait dengan kebangkitan makhluk di akhirat kelak. Dalam Alquran, telah disebutkan berulang kali:
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً ...
Artinya: "Teriakan (tiupan sangkakala) itu hanya sekali teriakan saja…” (QS Yasin [36]: 53).
Disebutkan juga:
وَمَٓا اَمْرُ السَّاعَةِ اِلَّا كَلَمْحِ الْبَصَرِ ...
Artinya: "Tidaklah kejadian kiamat itu melainkan seperti sekejap mata...” (QS an-Nahl [16]: 77).
Nursi menjelaskan, ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa kebangkitan makhluk di akhirat akan terlihat seketika dalam satu waktu. Akan tetapi, akal yang sempit membutuhkan contoh nyata yang dapat disaksikan agar dapat menerima dan tunduk kepada peristiwa luar biasa dan permasalahan yang tiada tara itu.
Lalu seperti apa proses kebangkitan makhluk pada saat itu?
"Pada hari kebangkitan terdapat tiga persoalan, yaitu kembalinya roh ke jasad, proses menghidupkan jasad, serta penciptaan dan penyusunan jasad," kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul "Risalah Kebangkitan" halaman 134-135.
Pertama: Kedatangan dan Kembalinya Roh ke Jasad
Menurut Nursi, kedatang roh saat itu seperti berkumpulnya tentara yang sebelumnya berpencar di masa istirahat lewat suara trompet militer. Ya, sangkakala yang merupakan trompet Israfil AS tidak terbatas seperti trompet militer.
Di samping itu, roh yang berada di alam abadi dan alam partikel di mana ia menjawab dengan (قَالُوا بَلٰى) (QS al-A’raf [7]: 172) terhadap firman Allah (اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ), tentu saja jauh lebih taat, teratur dan tunduk daripada pasukan tentara.
Lihat halaman berikutnya >>>