Senin 05 Aug 2024 09:51 WIB

Badan POM Apresiasi Produsen Obat Bahan Alam melalui Penguatan Kemandirian Farmasi

Program ini melibatkan enam industri kosmetik dan delapan industri obat bahan alam.

Penandatanganan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik di acara Indonesia Wellness Festival (Wellfest) 2024, di Mall Central Park, Jakarta, 2 Agustus 2024.
Foto: dokpri
Penandatanganan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik di acara Indonesia Wellness Festival (Wellfest) 2024, di Mall Central Park, Jakarta, 2 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dexa Group dan sejumlah industri Obat Bahan Alam (OBA) lainnya mendapatkan apresiasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk menjadi orang tua angkat yang dapat memberikan edukasi dan pelatihan untuk pengembangan OBA bagi produsen UMKM. Upaya ini diyakini dapat memperkuat percepatan kemandirian farmasi di Indonesia.  

Penandatanganan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik digelar di acara Indonesia Wellness Festival (Wellfest) 2024, di Mall Central Park, Jakarta, pada 2 Agustus 2024. Dari Dexa Group, komitmen tersebut ditandatangani oleh Business Development and Scientific Affairs Director Dexa Group Prof Raymond Tjandrawinata yang disaksikan Plt Kepala Badan POM Rizka Andalucia. 

Rizka mengatakan program ini melibatkan enam industri kosmetik dan delapan industri obat bahan alam yang berkomitmen sebagai orang tua angkat bagi UMKM obat bahan alam dan kosmetik. Melalui program ini, industri obat bahan alam dan kosmetik memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal peningkatan pengetahuan terkait perizinan, standar sarana, dan mutu produk, teknologi, hingga pemasaran, sehingga UMKM mampu memenuhi ketentuan dan dapat berkembang lebih cepat serta berdaya saing tinggi.

Menurut Prof Raymond, dengan penandatanganan komitmen tersebut ke depannya Dexa Group akan memberikan dukungan berupa edukasi dan sharing knowledge kepada produsen UMKM yang memproduksi obat bahan alam. 

"Hal ini merupakan sinergi yang baik antarprodusen. Dexa Group menyatakan dukungan untuk mengembangkan ekosistem obat bahan alam yang potensinya sangat besar di Indonesia dan juga global," kata Prof Raymond. 

Melalui upaya ini, dikatakan Prof Raymond, dapat mendorong produk obat bahan alam di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat bersaing di pasar global.

Untuk lebih mendorong pemanfaatan obat bahan alam dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri seperti penggunaan ginseng oleh masyarakat di Korea Selatan, obat tradisional di Cina, ayurveda di India, maka Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka perlu didorong pemanfaatannya lebih luas.

"Karenanya OMAI Fitofarmaka perlu didorong masuk Formularium Nasional sehingga bisa diresepkan oleh para dokter. Fitofarmaka ini kekuatan Indonesia yang merupakan obat penemuan dari saintis Indonesia yang memanfaatkan bahan alam asli Indonesia, sehingga sudah saatnya digunakan oleh pasien JKN," kata Prof Raymond. 

Selain Penandatanganan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik, dalam acara Wellfest 2024 digelar pameran produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Dalam pameran tersebut, Dexa Group menghadirkan produk OMAI seperti HerbaKOF (obat batuk berbahan baku jahe, mahkota dewa, daun legundi dan saga), STIMUNO (untuk daya tahan tubuh berbahan baku meniran), HerbaPain (meredakan nyeri berbahan baku mahkota dewa), HerbaVomitz (mengatasi gangguan lambung berbahan baku jahe), Redacid (mengatasi gangguan lambung berbahan baku kayu manis), Inlacin (antidiabetes berbahan baku kayu manis dan bunga bungur). Serta produk kecantikan Seloxy, Prosentials, Achante, dan Ascavin.

Dalam acara tersebut, Dexa Group juga menghadirkan buku seri tentang anak-anak terbitan Teman Bumil dan Teman Parenting. 

Direktur Utama PT Dexa Medica, V. Hery, mengemukakan keikutsertaan Dexa Group dalam Wellfest 2024 merupakan bentuk sinergi dengan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kesehatan berbasis bahan alam. 

"Seperti kita ketahui bersama potensi obat bahan alam Indonesia sangat besar dan Dexa Group ingin mengambil bagian dalam market share tersebut. Saat ini obat berbahan baku alam menghasilkan 31 obat Fitofarmaka dan Dexa Group berkontribusi sekitar 90% obat bahan alam yang masuk dalam OMAI Fitofarmaka," kata V. Hery.

Lebih lanjut  Hery memaparkan, tidak hanya mendominasi produk fitofarmaka, kualitas produk Dexa Group telah dibuktikan dengan kehadirannya di pasar ekspor seperti di Filipina, Nigeria, Kamboja, Vietnam, USA, Mongolia, Singapura, dan Timor Leste.

Besarnya kontribusi obat bahan alam dalam negeri untuk kemandirian farmasi, menurut Hery, perlu didukung oleh pemerintah melalui regulasi yang mendorong pemanfaatannya dalam Formularium Nasional sehingga bisa dimanfaatkan oleh peserta Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).

Saat ini ada beberapa produk Dexa Group yang telah masuk dalam obat fitofarmaka yakni Stimuno, Inlacin, Redacid, dan Disolf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement