Senin 05 Aug 2024 09:25 WIB

Skenario Lawan Kotak Kosong, RK Melanggeng, dan Anies Dijegal, Ini Analis Aktivis

Aktivis menilai KIM tidak percaya diri bisa menang di Pilkada Jakarta.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di acara Buka Bersama TKD Jabar di Hotel Horison, Kota Bandung, pada Sabtu (23/3).
Foto: Dok Republika
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di acara Buka Bersama TKD Jabar di Hotel Horison, Kota Bandung, pada Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana akan merapatnya sejumlah partai ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta belakang muncul. Adanya wacana KIM plus memunculkan dugaan bahwa calon yang diusung nantinya akan melawan kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta.

Aktivis Pro Jakarta Rio A Putra mengatakan, sudah ada gelagat KIM akan memunculkan nama Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta. Di sisi lain, KIM masih berupaya menggandeng partai lain untuk bergabung mendukung mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu.

Baca Juga

"KIM tidak pede (percaya diri) bisa menang di Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, potensi memborong partai untuk mengusung Ridwan Kamil kemungkinan akan terjadi," kata dia melalui keterangannya, Ahad (4/8/2024).

Menurut dia, ada peluang Ridwan Kamil nantinya akan melawan kotak kosong. Ia menilai, skenario melawan kotak kosong makin nampak setelah KIM terus membujuk partai lain untuk bergabung dalam poros mereka atau KIM plus. 

"Indikasi RK akan melawan kotak kosong itu semakin nyata. Penggalangan kekuatan di luar poros KIM juga masih terus dilakukan dengan KIM plus,” kata dia.

Rio menilai, kekuatan mesin KIM plus terkonsentrasi menggalang dukungan rakyat dan mengantarkan RK menjadi gubernur DKI Jakarta dengan mudah. Sementara itu, saat ini masih ada satu pasangan calon independen masih berproses melengkapi persyaratan di KPU Provinsi DKI Jakarta. Apabila pasangan calon independen lolos, Ridwan Kamil kemungkinan akan melawan pasangan calon tersebut. 

“KIM Plus dan RK tidak pede bertarung di Jakarta. Mereka ingin menang mudah, jadi dibuat lah seperti ini,” kata Rio.

Menurut Rio, upaya agar KIM plus melawan kotak kosong merupakan hal yang merusak sistem demokrasi sehat. Pasalnya, cara itu menutup ruang pilihan yang bervariasi bagi masyarakat. 

"Jangan rusak sistem demokrasi ini ataupun menskenariokan demokrasi semu hanya untuk memuluskan agenda-agenda tersembunyi di Jakarta," kata dia.

Respons Anies

Wacana KIM Plus di Pilgub Jakarta sebelumnya sudah disampaikan oleh politikus Golkar. Adapun Golkar telah memutuskan mendukung kader Gerindra, Dedi Mulyadi ke Pilgub Jakarta. Artinya besar kemungkinan Golkar dan KIM akan memajukan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. 

Lawan potensial Ridwan Kamil adalah Anies Baswedan yang juga gubernur pejawat. Tapi bisa saja, Anies gagal maju jika tidak mendapatkan perahu politik. 

Anies pun merespons soal pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang bakal terbentuk di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Menurut dia, partai harus mendengar aspirasi dari warga.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement