Senin 05 Aug 2024 11:00 WIB

Peneliti: Kegagalan Capai Target Perjanjian Paris Berisiko Ubah Bentuk Bumi

Lapisan es dapat mencair ratusan kali lebih cepat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian terbaru mengungkapkan dampak kenaikan suhu permukaan bumi 1,5 derajat derajat Celsius dapat diminimalkan apabila suhu yang sudah kian memanas dipulihkan dengan cepat. Perjanjian Paris menargetkan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim.

Hasil penelitian yang berjudul "Achieving net zero greenhouse gas emissions critical to limit climate tipping risks" menunjukkan bila target itu terlampaui, beberapa dampak masih akan terjadi meski suhu bumi berhasil dipulihkan di bawah 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri.

Penelitian yang dilakukan International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) dan Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK), serta melibatkan peneliti dari Imperial College London, menunjukkan dampak perubahan iklim dapat diminimalkan apabila kenaikan suhu di atas 1,5 derajat Celsius dapat dipulihkan dengan cepat.

"Hasil penelitian kami menunjukkan mengapa menurunkan emisi pada dekade ini sangat penting bagi kondisi planet. Kegagalan mencapai target Perjanjian Paris berisiko mengubah bentuk sistem bumi untuk beberapa abad ke depan," kata salah satu penulis penelitian tersebut Robin Lamboll dari Center of Environmental Policy dan Grantham Institute di Imperial College, seperti dikutip dari Phys.org, Ahad (4/8/2024).