Senin 05 Aug 2024 11:00 WIB

Muncul Isu Mossad Susupi Pasukan Garda Iran untuk Bunuh Haniyeh? Ini Bantahan Iran

IRGC menyebut pembunuhan Haniyeh dilakukan dengan penemabakan proyektil jarak dekat.

Red: Teguh Firmansyah
Pertemuan terakhir Ismail Haniyeh dan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei
Foto: Dok Istimewa
Pertemuan terakhir Ismail Haniyeh dan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN  -- Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) membantah laporan penyusupan ke dinas intelijen Iran yang diduga memicu pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh. Bantahan itu disampaikan juru bicara Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ibrahim Rezaei.

Pada Sabtu (3/8), harian Inggris The Telegraph melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad sebelumnya merekrut beberapa personel IRGC sebagai agennya untuk memasang bahan peledak di wisma tamu Teheran tempat Haniyeh menginap. Media AS New York Times sebelumnya juga menyebut bahwa Haniyeh dibunuh lewat bom yang ditanam di Kamar. Tapi laporan itu dibantah oleh pihak Hamas. 

Baca Juga

Pada Ahad (4/8) malam, sidang digelar di Teheran untuk memeriksa kasus pembunuhan Haniyeh. Sidang tersebut dihadiri oleh wakil kepala badan intelijen Pasukan Quds (unit militer khusus IRGC yang beroperasi di Timur Tengah), wakil menteri informasi (intelijen) untuk isu keamanan, serta sejumlah pejabat senior intelijen lainnya.

Juru bicara Pasukan Quds menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh bukan merupakan hasil infiltrasi ke dalam dinas intelijen Iran dan tidak ada perekrutan personel Iran dalam insiden tersebut. Demikian disampaikan Rezaei kepada kantor berita IRNA.