REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Ekonomi Sirkular Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wisti Noviani, menyampaikan, pihaknya mengapresiasi inisiatif Aqua dalam menggunakan kemasan daur ulang pada produk-produknya selama ini, termasuk penggunaan polyethylene terephthalate (PET) pada galon guna ulangnya yang baru.
Menurut dia, langkah itu merupakan salah satu upaya mengurangi sampah kemasan plastik dari produk air minum dalam kemasan. Sehingga hal itu bisa menciptakan dampak positif bagi lingkungan.
"Kami berharap inisiatif ini dapat terus dilanjutkan, dan dapat menginspirasi para produsen makanan dan minuman lainnya untuk terus ikut berperan aktif mengurangi sampah kemasannya, terutama sampah kemasan sekali pakai," ujar Wisti dalam siaran pers di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Aqua menerima kunjungan perwakilan KLHK, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke fasilitas Recycling Business Unit (RBU) Bali PET di Kota Denpasar. Langkah itu untuk menunjukkan kapabilitas Aqua dalam mendaur ulang kemasan paska konsumsinya dan menghadirkan produk berkualitas sekaligus memelihara kelestarian lingkungan.
Packaging Circularity Senior Manager Danone Indonesia, Jeffri Ricardo menegaskan dukungan Aqua untuk berkontribusi dalam mendorong tercapainya target pemerintah Indonesia dalam penanggulangan permasalahan sampah. Karena itu, pihaknya merasa terhormat menerima kunjungan perwakilan dari KLHK.
Jeffri percaya bahwa penerapan ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Karena itu, kata dia, Aqua terus mendorong penerapan ekonomi sirkular melalui gerakan bijak berplastik dengan tiga fokus utama. Di antaranya, pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan dalam produk.
"Aqua galon guna ulang PET yang juga sudah mulai diperkenalkan ke Jakarta dan Jawa Barat merupakan wujud komitmen Aqua dalam menerapkan penerapan ekonomi sirkular," ujarnya.