REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (FEB Unisba) memberikan pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Laporan Keuangan Syariah untuk membangun ekosistem halal ke puluhan UMKM Jawa Barat (Jabar).
Menurut Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Akuntansi FEB Unisba, Nopi Hernawati, pelatihan diikuti 71 pelaku usaha di bawah koordinasi Dekranasda Jabar. Sehingga, lokasi pelatiahan pun bertempat di Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi Jabar.
Nopi mengatakan, PKM ini dilatarbelakangi oleh UMKM Binaan Dekranasda yang menghadapi berbagai persoalan karena terbatasnya sumber daya. Serta, terbatasnya pemahaman keuangan, dan sulitnya mengikuti persyaratan dan standar peraturan.
“Sehingga tujuan terselenggaranya PKM ini dapat membantu UMKM dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan laporan keuangan yang memenuhi persyaratan peraturan Akutansi keuangan maupun syariah, yang berdampak pada peluang untuk menarik investor dan pemberi pembiayaan,” paparnya.
Sedangkan manfaat PKM ini, kata Nopi, dapat memberikan pengetahuan UMKM dalam membuat pelaporan keuangan yang memberikan manfaat yang signifikan bagi UMK.
Menurut Nopi, pemecahan masalah ini memerlukan pendekatan holistik. Termasuk, peningkatan pemahaman keuangan, mengadopsi teknologi yang lebih baik, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi keuangan dan Syariah.
“Pelatihan ini digelar untuk mendukung UMKM dalam mengatasi permasalahan. Serta, akan membantu meningkatkan Kesehatan keuangan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi UMKM yang pada akhirnya akan membangun ekosistem syariah pada UMKM di Kota dan Kabupaten Bandung,” paparnya.
Nopi menjelaskan, setelah dilaksanakan PKM pelatihan pembuatan laporan keuangan syariah UMKM Dekranasda Jabar, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung maka hasil yang ditemukan adalah adanya penambahan pemahaman akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan UMKM binaan. Sehingga, UMKM dapat memantau kinerja keuangan, membuat keputusan yang menguntungkan, transparansi dan keandalan, penganggaran, mengevaluasi kinerja produk, mengelola kas dan likuiditas, dan berkomunikasi dengan investor.
Disamping itu, kata dia, PKM ini juga dapat memberikan solusi bagi UMKM yang sering menghadapi permasalahan pelaporan keuangan. Seperti, sumber daya yang terbatas, pemahaman keuangan yang terbatas, keterbatasan teknologi, ketidakpatuhan terhadap standar keuangan maupun syariah dan kesulitan dalam meningkatkan modal.
“Alhamdulilah disambut UMKM dengan sangat antusias dan merasa puas dengan pelatihan tersebut. Karena, bisa menambah pemahaman akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan syariah," katanya.
Sehingga, kata dia, UMKM dapat memantau kinerja keuangan, membuat keputusan yang menguntungkan, transparansi dan keandalan, penganggaran, mengevaluasi kinerja produk. Serta, mengelola kas dan likuiditas, berkomunikasi dengan investor, dan mampu membangun ekosistem halal di Jabar.